Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan melantik sebanyak 92 orang perwira pandu dan 3 orang di antaranya adalah wanita sebagai bentuk mendukung prinsip kesetaraan gender dengan membuka peluang seluas-luasnya dan memberikan kesempatan sama bagi pelaut wanita untuk berprofesi sebagai pandu.
“Masih dalam momentum Hari Perhubungan Nasional Tahun 2023, menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kami karena terdapat 3 orang Pandu Wanita dari total 92 orang Pandu yang dilantik pada hari ini,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dengan telah ditetapkannya 151 wilayah perairan sebagai perairan wajib pandu dan perairan pandu luar biasa serta proyeksi kebutuhan pemanduan di seluruh wilayah perairan Indonesia, Ditjen Perhubungan Laut berkomitmen untuk terus mencetak Perwira Pandu secara bertahap dan berkesinambungan, melalui skema kerjasama internal maupun dengan institusi pendidikan pelatihan yang berkompeten.
“Sejak tahun 1971 hingga akhir tahun 2022, Ditjen Perhubungan Laut telah mencetak Pandu sebanyak 1.825 orang dan kami berkomitmen untuk terus mencetak Perwira Pandu Indonesia yang profesional, handal, dan berdaya saing di kancah internasional,” katanya.
Namun demikian, terdapat tantangan bagi pemerintah selaku regulator dalam penyelenggaraan pemanduan dan penundaan kapal, salah satunya adalah harus melakukan terobosan inovatif dan penerapan teknologi informasi (digitalisasi).
“Dalam upaya transformasi pelayanan publik berbasis digital, saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyediakan layanan secara online melalui aplikasi Inaportnet dan SIPANDU yang dalam waktu dekat akan segera diintegrasikan,” kata Capt. Antoni.
Sejalan dengan semangat digitalisasi, di awal Februari 2023 telah ditetapkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 4 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran dan Pelayanan Tata Kelola Lalu Lintas Kapal di Perairan Indonesia, yang memuat ketentuan tentang potensi implementasi pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) dengan memanfaatkan Vessel Traffic Services (VTS).
Pada pelantikan tersebut, Capt. Antoni menyampaikan pesan khusus kepada para Pandu untuk menjadi Pandu yang CARE yaitu Pandu yang memiliki jiwa “Creative, Agile, Responsible, dan Empathy” kreatif dalam berpikir, tanggap, adaptif terhadap segala perkembangan zaman, bertanggung jawab serta memiliki empati persaudaraan dan jiwa korsa yang kokoh.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada pelaksana pelatihan dalam hal ini Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut dan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, juga kepada Indonesia Maritime’s Pilot Association (INAMPA), atas kontribusinya mewadahi para Perwira Pandu dalam menjalankan tugas mendukung terciptanya keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di seluruh perairan yurisdiksi Indonesia.
Berita Terkait
SPJM paparkan potensi layanan marine di Forum Pandu se-Asia Pasifik
Kamis, 7 September 2023 16:51 Wib
Kader Muhammadiyah siap menjadi pandu digital untuk literasi
Sabtu, 26 Agustus 2023 19:48 Wib
Timnas wushu Indonesia meraih empat emas pada The FISU World University 2023
Jumat, 4 Agustus 2023 8:28 Wib
Subholding Pelindo memiliki 247 kru pemandu di wilayah Barat dan Timur
Kamis, 3 Agustus 2023 0:41 Wib
SPJM mengoptimalkan layanan kapal pandu dan tunda
Jumat, 28 Juli 2023 6:14 Wib
SPJM mengoptimalkan layanan hadapi "Peak Season" Idul Fitri 1444 H
Jumat, 7 April 2023 6:46 Wib
INAMPA dan PJM dorong pemerintah buat regulasi baru kemaritiman
Jumat, 24 Februari 2023 5:57 Wib
President INAMPA: Masih butuh perwira pandu dukung pembangunan maritim
Rabu, 22 Februari 2023 22:53 Wib