Makassar (ANTARA Sulsel) - Badan Pekerja Lembaga Studi Kebijakan Publik Salma Tadjang mengatakan, semangat peringatan 1 Muharram 1435 Hijriah harus menjadi motivasi bagi perbaikan demokrasi.
"Hari kemenangan Islam ini harus dapat menjadi penyemangat untuk perbaikan demokrasi, khususnya dalam proses pelaksanaan Pemilu yang menjadi salah satu indikator demokrasi," kata Salma di Makassar, Selasa.
Menurut dia, penyelenggara dalam proses berdemokrasi hendaknya menjadi pilar yang tangguh dalam menciptakan demokrasi dengan sistem yang bersih dan berwibawa.
Dia mengatakan, selain itu masyarakat juga perlu memberikan dukungan dengan menjadi pemilih yang jujur dan tidak mudah diiming-imingi dengan politisi yang hanya mencari keuntungan pribadi atau golongan.
"Salah satu bukti nyata sebagai pemilih yang jujur dengan tidak menjadi pemilih dengan menggunakan data atau KTP ganda misalnya," katanya.
Sementara itu, pemerhati masalah komunikasi politik dari Universitas Muslim Indonesia Hadawiah Hatita,MSi mengatakan, tiga komponen yang harus berjalan beriringan dengan jujur dan berkeadilan adalah penyelengga, peserta atau kontestan dan masyarakat pemilih.
Menurut dia, apabila ketiga komponen itu sudah dapat dibenahi dan ditingkatkan dalam sistem pemerintah dan penegakan demokrasi, maka demokrasi yang bermartabat dapat diwujudkan.
"Sebenarnya hal itu tidaklah sulit untuk dicapai, sepanjang ketiga komponen itu dapat bersikap dewasa dan dapat bersikap tegas," katanya.