TP PKK Sulbar dorong penguatan keluarga mewujudkan pelopor antinarkoba
Mamuju (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sulawesi Barat mendorong penguatan peran keluarga dalam mewujudkan pelopor antinarkoba
"Sangat dibutuhkan peran keluarga dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba," kata Ketua TP PKK Sulbar Ninuk Triyanti Zudan pada lokakarya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan psikotropika berbasis keluarga, di Gedung Graha Sandeq Kantor Gubernur Sulbar, Selasa.
Pada kegiatan itu, sejumlah isu dibahas, di antaranya terkait penyalahgunaan narkotika, penggunaan obat-obatan ilegal yang tidak sesuai petunjuk dokter serta masalah stunting.
Ketua TP PKK Sulbar mengatakan lokakarya yang digelar tersebut dapat menjadi benteng pertama melakukan pencegahan terhadap berbagai bahan berbahaya yang dapat menyerang keluarga.
"Kita pahami di Indonesia, termasuk Sulbar merupakan daerah dengan tingkat kewaspadaan narkoba. Ini harus kita hindari karena narkoba tidak hanya merusak kesehatan tetapi juga merusak masa depan menjadi suram," kata Ninuk Triyanti.
Peran keluarga, menurut dia, sangat besar dalam pencegahan berbagai penyalahgunaan narkoba dan psikotropika, khususnya dalam lingkup keluarga.
Dia mengajak seluruh peserta lokakarya yang hadir agar berupaya menghindari penyalahgunaan narkoba dan psikotropika dengan menjadi duta muda anti-narkoba.
"Selalu ingat bahwa narkoba itu sangat berbahaya," katanya.
Terkait penggunaan obat-obatan ilegal yang tidak sesuai petunjuk dokter, Ketua TP PKK Sulbar juga mengingatkan agar seluruh masyarakat di Sulbar menghindari penggunaan obat-obatan, tanpa petunjuk dokter.
"Ini juga yang harus diwaspadai sebab penggunaan obat-obatan yang tidak sesuai petunjuk dokter dapat membahayakan kesehatan," ujar Ninuk Triyanti.
Pada kesempatan itu dia juga mengajak seluruh masyarakat di Sulbar untuk bersama-sama pemerintah dalam menekan angka stunting yang masih tinggi.
Ia menyampaikan bahwa dibutuhkan kolaborasi dan kerja bersama seluruh pihak, termasuk masyarakat agar masalah stunting dapat diselesaikan.
"Apalagi, angka stunting di Sulbar masih cukup tinggi sehingga pada kesempatan ini saya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut membantu pemerintah pada program pengendalian stunting," katanya.
Ia mengajak keterlibatan seluruh peserta yang hadir dapat menjadi pelopor mengatasi masalah stunting di Sulbar.
"Saat ini, Pemprov Sulbar sedang menggalakkan program ayo ke posyandu. Mari kita bersama-sama menggalakkan program itu," katanya.
"Sangat dibutuhkan peran keluarga dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba," kata Ketua TP PKK Sulbar Ninuk Triyanti Zudan pada lokakarya pencegahan penyalahgunaan narkoba dan psikotropika berbasis keluarga, di Gedung Graha Sandeq Kantor Gubernur Sulbar, Selasa.
Pada kegiatan itu, sejumlah isu dibahas, di antaranya terkait penyalahgunaan narkotika, penggunaan obat-obatan ilegal yang tidak sesuai petunjuk dokter serta masalah stunting.
Ketua TP PKK Sulbar mengatakan lokakarya yang digelar tersebut dapat menjadi benteng pertama melakukan pencegahan terhadap berbagai bahan berbahaya yang dapat menyerang keluarga.
"Kita pahami di Indonesia, termasuk Sulbar merupakan daerah dengan tingkat kewaspadaan narkoba. Ini harus kita hindari karena narkoba tidak hanya merusak kesehatan tetapi juga merusak masa depan menjadi suram," kata Ninuk Triyanti.
Peran keluarga, menurut dia, sangat besar dalam pencegahan berbagai penyalahgunaan narkoba dan psikotropika, khususnya dalam lingkup keluarga.
Dia mengajak seluruh peserta lokakarya yang hadir agar berupaya menghindari penyalahgunaan narkoba dan psikotropika dengan menjadi duta muda anti-narkoba.
"Selalu ingat bahwa narkoba itu sangat berbahaya," katanya.
Terkait penggunaan obat-obatan ilegal yang tidak sesuai petunjuk dokter, Ketua TP PKK Sulbar juga mengingatkan agar seluruh masyarakat di Sulbar menghindari penggunaan obat-obatan, tanpa petunjuk dokter.
"Ini juga yang harus diwaspadai sebab penggunaan obat-obatan yang tidak sesuai petunjuk dokter dapat membahayakan kesehatan," ujar Ninuk Triyanti.
Pada kesempatan itu dia juga mengajak seluruh masyarakat di Sulbar untuk bersama-sama pemerintah dalam menekan angka stunting yang masih tinggi.
Ia menyampaikan bahwa dibutuhkan kolaborasi dan kerja bersama seluruh pihak, termasuk masyarakat agar masalah stunting dapat diselesaikan.
"Apalagi, angka stunting di Sulbar masih cukup tinggi sehingga pada kesempatan ini saya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut membantu pemerintah pada program pengendalian stunting," katanya.
Ia mengajak keterlibatan seluruh peserta yang hadir dapat menjadi pelopor mengatasi masalah stunting di Sulbar.
"Saat ini, Pemprov Sulbar sedang menggalakkan program ayo ke posyandu. Mari kita bersama-sama menggalakkan program itu," katanya.