Makassar (ANTARA) - Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin (Pusdis Unhas) turut mengkampanyekan hak-hak penyandang disabilitas dalam perayaan Hari Disabilitas Internasional dengan menggelar edukasi guna membangun kesadaran kritis terkait kesetaraan difabel atau equalrise
"Kami ingin memastikan bahwa perayaan itu tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menghibur dan menginspirasi semua orang," ujar Kepala Pusdis Unhas Dr Ishak Salim di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
Ia mengatakan bersama relawan Teman Difabel dan mitranya melaksanakan berbagai kegiatan memperingati Hari Disabilitas Internasional 2023 bertajuk Equalrise Fiesta dilaksanakan sejak 29 November hingga 3 Desember 2023.
Equalrise Fiesta tersebut diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah disabilitas di kampus Unhas serta memperkuat pemahaman masyarakat tentang potensi dan kontribusi difabel di perguruan tinggi.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran tentang mainstreaming disabilitas, mendorong partisipasi difabel dalam berbagai bidang, membangun kemitraan yang kuat dengan lembaga pendidikan dan masyarakat, serta meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh difabel," paparnya.
Ishak menjelaskan Equalrise Fiesta itu untuk menghargai kontribusi dan mengatasi diskriminasi yang dihadapi oleh difabel di seluruh dunia. Tujuannya meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang dihadapi oleh difabel, mempromosikan hak-hak difabel, dan membangun masyarakat yang inklusif dan berkeadilan bagi semua individu.
Melalui tema 'Connected Dreams: Building Networks for Inclusion' atau Mimpi yang Terhubung: Membangun Jaringan untuk Inklusi pada rangkaian perayaan tersebut menggambarkan pentingnya menghubungkan mimpi dan aspirasi, serta mendorong kolaborasi demi mencapai inklusi bagi semua individu.
Panitia Equalrise Fiesta menyelenggarakan lima kegiatan utama yang melibatkan difabel, mahasiswa, pelaku media, dan masyarakat umum. Seperti, talkshow jurnalisme kampus dan keberpihakan media kampus terhadap isu disabilitas dengan mendiskusikan tentang representasi disabilitas dalam pemberitaan dan peran difabel dalam pengelolaan media.
Talkshow dan pentas kreasi teman difabel yang menampilkan pengalaman mahasiswa difabel di kampus, kreasi seni dan budaya disabilitas, serta membahas tantangan dan peluang difabel dalam berpartisipasi di lingkungan kampus.
Selanjutnya, talkshow disabilitas dan literasi yang membahas keberadaan literasi disabilitas di perpustakaan, aksesibilitas perpustakaan, serta menampilkan pembacaan puisi, cerpen, dan pemutaran film disabilitas.
Seminar disabilitas dan kesehatan yang menyampaikan tentang pentingnya pemahaman kebutuhan difabel di sektor kesehatan, disertai dengan layanan klinik dan konseling. Kegiatan ini dirangkaikan dengan aneka layanan kesehatan, psikologi, dan terapis yang menyediakan layanan kesehatan, psikologi, dan terapis bagi difabel dan keluarga mereka.
"Ada lima kegiatan utama yang melibatkan difabel, mahasiswa, pelaku media, dan masyarakat umum seperti aksi kampanye online dan offline, pameran dan penjualan produksi difabel dan simpatisan, pentas kreasi dan orasi, serta puncak acara jalan sehat, pemotongan nasi tumpeng, dan doa syukur," katanya menambahkan.
Kegiatan jalan sehat tersebut dihadiri Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa yang ikut serta usai melepas jalan sehat, didampingi Wakil Rektor IV Unhas Prof Adi Maulana, Kepala Pusdis Unhas Dr Ishak Salim dan diikuti berbagai organisasi disabilitas, siswa siswi SLB dan mahasiswa serta masyarakat.*
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pusat Disabilitas Unhas kampanyekan hak difabel