Pemprov Sulbar gandeng JICA atasi kemiskinan esktrem
Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggandeng yayasan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di provinsi setempat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sulbar Muhammad Idris Dp di Mamuju, Senin, mengatakan pemerintah Sulbar terus berupaya mengurangi jumlah warga di daerah itu yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Ia mengatakan kemiskinan ekstrem di Sulbar mencapai 2,94 persen dari jumlah penduduk, sehingga kemiskinan ekstrem menjadi permasalahan pembangunan di provinsi itu.
Menurut dia, Pemerintah Sulbar melakukan upaya menekan kemiskinan ekstrem, dengan membangun kerja sama dengan badan kerja sama Internasional Jepang, yakni JICA, lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara berkembang seperti Indonesia.
"JICA adalah yayasan Jepang untuk membantu pengembangan pemerintah dengan memberikan bantuan teknis dan dana yang tidak mengikat," katanya.
Ia berharap dengan keterlibatan JICA dalam penanggulangan kemiskinan di Sulbar, dapat menekan angka kemiskinan ekstrem di Sulbar.
"Kemiskinan ekstrem harus dihilangkan dan tidak boleh dibiarkan berlanjut pada generasi mendatang, dan keterlibatan JICA dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem diharapkan dapat memperkuat pemerintah dalam menekan kemiskinan di daerah ini," katanya.
Ia menyampaikan dalam menekan kemiskinan di Sulbar, pemerintah dan JICA juga akan melibatkan pemerintah kabupaten untuk saling membangun koneksi kebijakan guna mengatasi kemiskinan ekstrem.
Ia mengatakan untuk menekan kemiskinan ekstrem juga dilakukan berbagai upaya, di antaranya dengan meningkatkan sumber daya manusia dan mencegah anak tidak sekolah, serta mencegah pernikahan dini yang menjadi sumber terjadinya kemiskinan ekstrem.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sulbar Muhammad Idris Dp di Mamuju, Senin, mengatakan pemerintah Sulbar terus berupaya mengurangi jumlah warga di daerah itu yang mengalami kemiskinan ekstrem.
Ia mengatakan kemiskinan ekstrem di Sulbar mencapai 2,94 persen dari jumlah penduduk, sehingga kemiskinan ekstrem menjadi permasalahan pembangunan di provinsi itu.
Menurut dia, Pemerintah Sulbar melakukan upaya menekan kemiskinan ekstrem, dengan membangun kerja sama dengan badan kerja sama Internasional Jepang, yakni JICA, lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara berkembang seperti Indonesia.
"JICA adalah yayasan Jepang untuk membantu pengembangan pemerintah dengan memberikan bantuan teknis dan dana yang tidak mengikat," katanya.
Ia berharap dengan keterlibatan JICA dalam penanggulangan kemiskinan di Sulbar, dapat menekan angka kemiskinan ekstrem di Sulbar.
"Kemiskinan ekstrem harus dihilangkan dan tidak boleh dibiarkan berlanjut pada generasi mendatang, dan keterlibatan JICA dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem diharapkan dapat memperkuat pemerintah dalam menekan kemiskinan di daerah ini," katanya.
Ia menyampaikan dalam menekan kemiskinan di Sulbar, pemerintah dan JICA juga akan melibatkan pemerintah kabupaten untuk saling membangun koneksi kebijakan guna mengatasi kemiskinan ekstrem.
Ia mengatakan untuk menekan kemiskinan ekstrem juga dilakukan berbagai upaya, di antaranya dengan meningkatkan sumber daya manusia dan mencegah anak tidak sekolah, serta mencegah pernikahan dini yang menjadi sumber terjadinya kemiskinan ekstrem.