Mamuju (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju menggelar pelatihan teknis pertolongan di ketinggian, yang diikuti 50 potensi SAR di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Kepala Kantor Basarnas Mamuju Muhammad Rizal di Majene, Selasa, mengatakan pelatihan teknis pertolongan di ketinggian terhadap 50 potensi SAR itu dilaksanakan mulai 18 hingga 24 Februari 2024.
"Pelatihan yang berlangsung selama sepekan ini dipusatkan di Kabupaten Majene," kata Muhammad Rizal.
Pelatihan teknis pertolongan di ketinggian Angkatan IV tahun 2024 itu, kata Muhammad Rizal, dihadiri observer dari Direktorat Bina Potensi Basarnas Pusat, Suratmin.
Ke-50 potensi SAR yang mengikuti pelatihan itu, lanjutnya, berasal dari perwakilan instansi pemerintah, organisasi, komunitas pegiat alam dan mahasiswa dari enam Kabupaten di Sulbar, yakni Kabupaten Majene, Polewali Mandar, Mamuju, Pasangkayu, serta Kabupaten Mamuju Tengah.
Peserta, katanya, akan diberikan pelatihan mengenai pertolongan dan evakuasi jika terjadi kecelakaan maupun bencana di ketinggian atau high angle rescue technique (HART).
Peserta pelatihan akan mendapatkan teori dan praktik terkait pertolongan pertama dan cedera pada korban dan pertolongan di medan ketinggian, dengan aplikasi lapangan langsung di Tebing Salabulo Kabupaten Majene.
"Peserta akan dilatih mengenai teknik pertolongan di medan ketinggian. Contohnya, jika ada pendaki gunung yang terpeleset dan jatuh ke jurang, mereka bisa membantu menolong dan mengevakuasi, karena sudah tahu teknik dan prosedur yang aman seperti apa," ujarnya.
Ia berharap pelatihan itu dapat membantu dan menjadi perpanjangan tangan Basarnas di wilayah Sulbar, khususnya di Kabupaten Majene.
"Kantor SAR ini personelnya tidak lebih dari 100 orang dan masih dibagi dalam beberapa pos. Sehingga, yang membantu dan menjadi perpanjangan tangan kita adalah potensi SAR dengan memberi mereka pelatihan," katanya.
Sementara itu, Bupati Majene Andi Ahmad Syukri Tammalele mengatakan pelatihan tersebut adalah wadah untuk kolaborasi antara Basarnas dengan masyarakat.
"Selama ini banyak yang beranggapan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab kelompok tertentu, padahal SAR adalah tugas kita bersama," kata Andi Ahmad Syukri.
Sehingga, katanya, pelibatan masyarakat sangat penting, untuk turut terlibat langsung dalam membantu kecelakaan, SAR dapat memberikan sumbangsih dalam memecahkan masalah secara kolaboratif.
Berita Terkait
Brimob Bone membersihkan fasilitas umum pascabanjir di Wajo
Selasa, 7 Mei 2024 0:52 Wib
SAR Gabungan mengevakuasi delapan warga terisolasi pascabencana di Luwu
Senin, 6 Mei 2024 17:28 Wib
Basarnas dan RSUD Sulbar menandatangani kesepakatan penyelenggaraan SAR
Kamis, 2 Mei 2024 19:53 Wib
Sesi pembelajaran operasi SAR di Makassar
Selasa, 23 April 2024 13:38 Wib
Tim SAR temukan dua korban terakhir tanah longsor di Tana Toraja
Selasa, 16 April 2024 6:11 Wib
SAR Gabungan masih cari dua korban hilang dampak longsor di Toraja
Minggu, 14 April 2024 19:43 Wib
SAR Gabungan temukan seorang IRT tenggelam di Sungai Pakkasolo Bone
Sabtu, 13 April 2024 18:41 Wib
Basarnas tutup operasi pencarian korban Kapal Yuiee II di Perairan Selayar
Kamis, 21 Maret 2024 20:55 Wib