Makassar (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) Jufri Rahman mengajak para pihak berkepentingan untuk berkolaborasi menurunkan angka stunting di daerah itu.
Sesuai Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, angka prevelensi stunting di Sulsel masih berada di angka yang cukup tinggi, yaitu sebesar 27,4 persen, mengalami kenaikan dari tahun 2023 sebesar 0,02 persen. Angka ini masih di atas rata-rata nasional sebesar 21,5 persen.
"Sehingga, dibutuhkan komitmen dan kolaborasi seluruh komponen terkait serta dukungan masyarakat," kata Jufri pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXXI Tingkat Provinsi Sulsel yang dipusatkan di Lapangan Pallantikang Maros, Sulsel, Senin.
Sesuai amanat Presiden, target yang harus dicapai di tahun 2024 sebesar 14 persen.
Lebih lanjut, Jufri Rahman mengatakan peringatan hari keluarga bukan sekedar seremonial, tetapi diharapkan menjadi momentum bagi para keluarga Indonesia betapa pentingnya membangun sebuah bangsa yang besar yang bersumber dari kekuatan keluarga.
Untuk itu, diperlukan sinegrisitas untuk memperkuat program pemerintah melalui program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Menurut Jufri Rahman, dalam upaya peningkatan pembangunan nasional, keluarga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Kekuatan pembangunan nasional berakar pada keluarga, dalam menyiapkan generasi bangsa yang berkualitas generasi yang berdaya saing di masa yang akan datang.
Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya pembentukan dan pengembangan karakter manusia Indonesia.
Cita-cita untuk mewujudkan bangsa yang berbudaya dan berkarakter dapat dilakukan melalui pendidikan, pengasuhan, pembiasaan, dan keteladanan dalam keluarga," kata Jufri Rahman yang membacakan sambutan dari Penjabat Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh.
Hal ini, kata Jufri, dapat diwujudkan melalui program pembangunan keluarga dengan membudayakan 8 fungsi keluarga sebagai upaya penanaman nilai-nilai moral dan karakter yang bermartabat.
Namun demikian, pembangunan keluarga saat ini menghadapi berbagai tantangan, salah satunya adalah masalah stunting. Tidak mengherankan jika hal ini menjadi prioritas pemerintah, sebab stunting memiliki hubungan kausalitas yang erat dengan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Ia mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, jajaran pemerintah dan pihak swasta secara bersama-sama, bahu membahu menyukseskan Program Pembangunan Keluarga, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
"Suksesnya program Bangga Kencana adalah kesuksesan kita semua yang akan memberikan dampak terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya di Sulsel," ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin, Bupati Maros Chaidir Syam, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Pj Bupati Bantaeng Andi Abu Bakar, Sekda Kabupaten Takalar Muhammad Hasbi, Kadis DP3A Dalduk KB Sulsel Andi Mirna, dan Perwakilan Dinas DP3A Dalduk KB Kabupaten Kota se-Sulsel.
Berita Terkait
Pemprov Sulsel meraih Universal Health Coverage Award 2024
Sabtu, 23 November 2024 14:23 Wib
Dinkes Sulsel mencatat temuan kasus baru TBC meningkat
Sabtu, 23 November 2024 8:08 Wib
Bawaslu Sulsel tangani 225 kasus dugaan pelanggaran selama kampanye Pilkada 2024
Sabtu, 23 November 2024 8:06 Wib
Kemenag Sulsel siap kerahkan 2.454 penyuluh agama guna cegah judi daring
Jumat, 22 November 2024 21:48 Wib
Kakanwil Taufiqurrakhman "groundbreaking" pembangunnan Masjid Kanwil Kemenkumham Sulsel
Jumat, 22 November 2024 21:46 Wib
Bappelitbangda sebut Penanganan stunting di Sulsel masuk kategori Berdaya
Jumat, 22 November 2024 21:01 Wib
Film pendek bahasa Bugis kampanyekan tolak politik uang jelang Pilkada 2024
Jumat, 22 November 2024 20:59 Wib
Pemprov Sulsel perkuat sinergi dengan media
Jumat, 22 November 2024 15:40 Wib