Makassar (ANTARA) - Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi menjadikan Desa Lampoko Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, meraih dua penghargaan tingkat nasional dan menyandang predikat Desa Mandiri Pangan.
"Melalui Program TJSL ini sebagai komitmen PT PLN dalam membangun infrastruktur ketenagalistrikan di lapangan, maka juga akan memberikan dukungan TJSL di lokasi tersebut," kata Senior Manager Perizinan Pertanahan dan Komunikasi UIP Sulawesi, Nur Akhsin di Makassar, Sulsel, Selasa (15/10).
Dia menjelaskan salah satu wujud dari Program TJSL itu dilakukan di Desa Lampoko Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, Sulsel, yang berkat pendampingan di desa itu, maka berhasil meraih dua penghargaan tingkat nasional dan menyandang predikat Desa Mandiri Pangan.
Penghargaan tersebut adalah Penghargaan dari Nusantara CSR Awards 2024 merupakan penghargaan kedua yang didapatkan untuk Program Pengembangan Usaha Masyarakat Desa Lampoko.
Sebelumnya pada tahun 2023, program ini mendapatkan penghargaan Platinum pada ajang penganugerahan Indonesia SDGs Award (ISDA) 2023 yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD)
Lebih jauh Nur Akhsin menjelaskan dalam memenuhi kebutuhan penerangan masyarakat, PLN UIP Sulawesi selain melakukan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, juga menjalankan Program TJSL di lokasi proyek. Salah satunya telah dilakukan di Dusun Pallae Desa Lampoko Kecamatan Balusu Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Sementara itu, pada keterangan terpisah Kepala Desa Lampoko di Kabupaten Barru mengatakan bantuan pertama dari Program TJSL PLN UIP Sulawesi dengan memberikan dua unit traktor tangan pada 2021.
Kemudian bantuan kedua dengan memberikan bantuan bibit bawang merah sebanyak 1,6 ton pada 2022 dan dilanjutkan bantuan alat produksi bawang goreng pada Kelompok Wanita Tani (KWT) "Bunga Desa" pada 2023.
Dari program bantuan senilai Rp272,5 juta dan pendampingan berkelanjutan yang dilakukan pihak PLN, akhirnya membuahkan hasil dengan dua penghargaan tingkat nasional tersebut.
"Jadi sejak tahun 2021 itu bantuan hand traktor, kedua bantuan bibit bawang merah Alhamdulillah ini yang berkembang terus sampai sekarang, dan yang ketiga bantuan UMKM usaha pengelolaan bawang merah," katanya.
Menurut dia, dari bantuan dan pendampingan PLN sejak 2021 hingga saat ini sudah memberikan dampak yang cukup signifikan baik pada kelompok petani maupun pelaku UMKM di Desa Lampoko dalam membantu meningkatkan kesejahteraan warga, sekaligus menaikkanstatusnya menjadi Desa Mandiri Pangan.
Hal itu dibenarkan Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) "Bunga Desa", Ratna yang menyebutkan rata-rata kelompoknya menghasilkan rata-rata 30 kilogram bawang per hari.
Keuntungan dari produksi bawang merah olahan itu yang dibagi ke anggota kelompok, diakui sudah membantu perekonomian keluarga. Bahkan dari hasil panen tanaman bawang merah dari 50 kg bibit mampu menghasilkan pendapat hingga Rp30 juta setiap panen.