Gubernur Sulbar dukung pengembangan 2.500 pohon pisang cavendish di Pasangkayu
Mamuju (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) mendukung pengembangan sebanyak 2500 pisang cavendish yang dilaksanakan kelompok tani di Kabupaten Pasangkayu.
"Pemprov Sulbar mendukung upaya masyarakat mengembangkan pisang cavendish di Desa Rondomayang Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu, itu adalah sebuah langkah maju untuk membangun ekonomi daerah," kata penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, sebanyak 2500 pohon cavendish dikembangkan masyarakat di Desa Rondomayang melalui kelompok tani secara mandiri dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.
"Pemprov Sulbar akan meminta PT Cipta Aghri Pratama (CAP), agar melakukan pendampingan teknik budidaya pisang Cevendish yang dikembangkan kelompok petani tersebut agar berproduksi dengan baik," katanya.
Menurut dia, PT CAP juga akan membeli hasil panen pisang cavendish petani sehingga masyarakat tidak akan kesulitan dalam memasarkan hasil produksinya.
"Masyarakat sudah mulai tertarik menanam pisang cavendish yang memiliki nilai jual cukup tinggi mencapai Rp27 ribu per biji, itu artinya program pemerintah mengembangkan pisang cavendish berhasil diwujudkan," katanya.
Ia mengatakan, pengembangan pisang cavendish akan mendukung visi pemerintah pusat yakni membangun kedaulatan pangan di daerah serta memajukan ekonomi daerah karena permintaan pasar pisang cavendish cukup tinggi terdapat pada 65 negara di dunia.
"Pemprov Sulbar akan terus mendukung pembangunan komoditi sektor pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, untuk meningkatkan kedaulatan pangan di daerah," katanya.
"Pemprov Sulbar mendukung upaya masyarakat mengembangkan pisang cavendish di Desa Rondomayang Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Pasangkayu, itu adalah sebuah langkah maju untuk membangun ekonomi daerah," kata penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, di Mamuju, Rabu.
Ia mengatakan, sebanyak 2500 pohon cavendish dikembangkan masyarakat di Desa Rondomayang melalui kelompok tani secara mandiri dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.
"Pemprov Sulbar akan meminta PT Cipta Aghri Pratama (CAP), agar melakukan pendampingan teknik budidaya pisang Cevendish yang dikembangkan kelompok petani tersebut agar berproduksi dengan baik," katanya.
Menurut dia, PT CAP juga akan membeli hasil panen pisang cavendish petani sehingga masyarakat tidak akan kesulitan dalam memasarkan hasil produksinya.
"Masyarakat sudah mulai tertarik menanam pisang cavendish yang memiliki nilai jual cukup tinggi mencapai Rp27 ribu per biji, itu artinya program pemerintah mengembangkan pisang cavendish berhasil diwujudkan," katanya.
Ia mengatakan, pengembangan pisang cavendish akan mendukung visi pemerintah pusat yakni membangun kedaulatan pangan di daerah serta memajukan ekonomi daerah karena permintaan pasar pisang cavendish cukup tinggi terdapat pada 65 negara di dunia.
"Pemprov Sulbar akan terus mendukung pembangunan komoditi sektor pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, untuk meningkatkan kedaulatan pangan di daerah," katanya.