Mamuju (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengedukasi masyarakat pesisir terkait pelestarian lingkungan laut dan dampaknya terhadap ketahanan pangan menuju ekonomi biru.
"Kelestarian biota laut yang dilindungi sangat berperan dalam menjaga keseimbangan ekologi," kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Tata Ruang Laut DKP Sulbar Abdul Gani, pada sosialisasi keanekaragaman hayati, di Mamuju, Jumat.
Sosialisasi keanekaragaman hayati yang dihadiri masyarakat pesisir, pemerhati lingkungan serta penyuluh perikanan dari berbagai kecamatan pesisir di Kabupaten Mamuju itu mengangkat tema 'Keanekaragaman Hayati Dilindungi dan Terancam Punah'.
Kegiatan itu menghadirkan narasumber dari berbagai instansi dan komunitas pemerhati lingkungan, di antaranya dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut KKP, Satuan Pengawasan SDKP KKP Wilayah Kerja Mamuju, Komunitas Sahabat Penyu, tokoh masyarakat pesisir serta HNSI Sulbar.
Kabid Perikanan Tangkap dan Tata Ruang Laut DKP Sulbar itu menyampaikan, sosialisasi dan edukasi keanekaragaman hayati bertujuan, meningkatkan pemahaman masyarakat pesisir dan nelayan mengenai jenis-jenis biota perairan yang dilindungi dan terancam punah.
Kemudian, menjelaskan peran penting biota laut dalam menjaga keseimbangan ekologi yang berdampak pada ketahanan pangan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan pesisir dan laut.
"Jika ekosistem laut rusak, maka dampaknya akan langsung dirasakan oleh nelayan dan masyarakat pesisir dalam bentuk menurunnya hasil tangkapan serta terganggunya keseimbangan pangan," kata Abdul Gani..
Pejabat Fungsional Pengelola Ekosistem Pesisir dan Laut dari BPSPL Makassar, Sulawesi Selatan Dimas Wahyu Anggara memaparkan mengenai pengelolaan konservasi.
Hal itu menurut Dimas Wahyu, bertujuan untuk menghindari kepunahan spesies terancam, dengan fokus pada, perlindungan penuh yang meliputi semua tahap kehidupan, seperti hiu paus, pari manta, pari gergaji, dugong, dan penyu.
Kemudian, perlindungan terbatas, meliputi jenis tertentu berdasarkan ukuran atau wilayah, seperti ikan napoleon, terubuk, arwana, dan sidat.
Sedangkan, Founder Sahabat Penyu Muhammad Yusri menyampaikan bahwa Indonesia memiliki enam dari tujuh spesies penyu dunia.
Ia menekankan, penyu berperan penting dalam menjaga ekosistem laut, seperti memakan alga untuk melindungi terumbu karang dan mengontrol populasi ubur-ubur.
"Populasi penyu yang sehat menjadi indikator keseimbangan ekosistem laut. Jika penyu punah, akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem, gangguan rantai makanan, hingga penurunan kesuburan pantai," ujar Muhammad Yusri.
Terpisah, Kepala DKP Sulbar Suyuti berharap melalui sosialisasi dan edukasi keanekaragaman hayati itu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati laut.
"Kelestarian biota laut sangat penting untuk ekologi, ekonomi berkelanjutan serta ketahanan pangan di wilayah pesisir Sulbar," kata Suyuti.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DKP edukasi masyarakat di Sulbar terkait pelestarian pesisir
Berita Terkait
Program PLN peduli konservasi monyet hitam yaki raih penghargaan nasional
Jumat, 6 Desember 2024 19:30 Wib
Burung Indonesia menggandeng masyarakat pesisir giatkan konservasi
Minggu, 24 November 2024 21:15 Wib
Badan Geologi Kementerian ESDM dorong bentang Karst Maros-Pangkep dilindungi
Kamis, 21 November 2024 6:16 Wib
BPSPL Makassar menggelar edukasi konservasi penyu di Polewali Mandar
Jumat, 27 September 2024 22:13 Wib
Bupati Luwu paparkan program konservasi wilayah pesisir
Rabu, 18 September 2024 21:31 Wib
YKL Indonesia dan DKP Sulsel kuatkan konservasi selamatkan gurita
Rabu, 21 Agustus 2024 0:50 Wib
YRC Indonesia dan DKP berkolaborasi wujudkan konservasi perikanan di Pangkep
Selasa, 20 Agustus 2024 22:46 Wib
Menteri PUPR: Embung berfungsi untuk konservasi air dan mempercantik IKN
Selasa, 30 Juli 2024 10:25 Wib