Makassar (ANTARA) - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Selatan membutuhkan fasilitas laboratorium untuk membantu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Di tengah keterbatasan fasilitas laboratorium, kami terus berupaya melakukan inovasi dan terobosan dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat," kata Kepala Dinas ESDM Sulsel Andi Eka Prasetya di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan hal itu telah dikemukakan pada saat mendapatkan kunjungan dari PJ Gubernur Sulsel Fadjry Jufry.
Kedatangan PJ Gubernur Sulsel ke Dinas ESDM Sulsel untuk mengetahui kondisi di lapangan dengan keterbatasan anggaran dari pusat maupun yang ada di provinsi.
Ketika itu, Fadjry mengatakan idealnya ESDM memiliki alat canggih sehingga potensi yang ada di lapangan dapat dieksplorasi dan PAD.
Namun kenyataannya, karena keterbatasan anggaran terpaksa harus meminjam alat untuk melakukan kegiatan operasional di lapangan.
Hal itu diakui Andi Eka, untuk jumlah pegawai saja terdapat 107 orang yang sebagian berada di cabang dinas juga harus mendapatkan pembiayaan operasional.
Sementara saat ini yang menjadi program prioritas ESDM adalah memberikan bantuan listrik gratis kepada masyarakat miskin.
"Termasuk memberikan listrik lampu jalan dan 60 hari ke depan melakukan validasi data dan kunjungan kerja untuk P3KE," kata Andi Eka.
Meski dengan segala keterbatasan, lanjut dia, pihaknya optimistis dapat mencapai target PAD yang diamanahkan oleh Pemprov Sulsel.