Mamuju (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat meminta masyarakat agar tetap menjaga toleransi pada bulan suci Ramadhan 1446 hijriah.
"Mari bersama menjaga kerukunan di bulan suci Ramadhan dengan menjaga etika dan menghormati umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa, karena Ramadhan harus di jalankan dengan penuh rasa hormat, serta menjaga ketertiban dalam kehidupan sosial," kata Kepala Kemenag Provinsi Sulbar Adnan Nota, di Mamuju, Minggu.
Ia mengatakan warung makan yang tetap beroperasi di bulan suci ramadhan hendaknya menjaga etika dan menghormati serta menghargai masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.
"Warung makan yang tetap beroperasi, harus menjaga kesopanan, dan jangan menjual dengan vulgar, namun harus ditutup bagian luarnya, untuk menghormati dan menghargai umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa," katanya.
Ia menyampaikan warung makan tidak dilarang beroperasi agar kehidupan sosial masyarakat tetap baik, karena warung makan juga dibutuhkan bagi setiap musafir yang melakukan perjalanan dan tidak mampu untuk berpuasa.
"Di bulan ramadhan ini harus dijalani dengan khusyuk dan penuh keikhlasan serta dijalankan penuh keberkahan, menjaga kesyahduannya, serta dijadikan momentum untuk semakin meningkatkan ketakwaan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah," ujarnya.
Ia meminta masyarakat menjalankan amaliyah Ramadhan dengan hati yang tulus ikhlas agar setiap ibadah yang dilakukan akan bernilai pahala dan membawa keberkahan,
Selain itu diharapkan Ramadhan tahun ini menjadi momentum untuk memperbaiki diri dan memperkuat komitmen dalam beribadah mencapai derajat takwa, karena takwa adalah tujuan utama dari ibadah puasa yang kita jalani.
"Mari kita saling menjaga ketenangan, mempererat ukhuwah, dan saling menyenangkan dalam suasana yang damai melaksanakan amaliyah ramadhan, agar ramadhan kita menjadi lebih bermakna dan membawa kebahagiaan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain," katanya.
