Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Sebanyak enam penerbangan dengan tujuan Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dialihkan ke Bandara Djalaluddin, Provinsi Gorontalo akibat cuaca buruk.
Kepala Bandara Djalaluddin Gorontalo Joko Harjani di Gorontalo, Minggu, menjelaskan empat penerbangan pada hari Jumat (21/3) dan Sabtu (22/3) dialihkan ke Gorontalo, karena tidak memungkinkan untuk mendarat di Manado.
"Dikarenakan cuaca di Bandara Manado sangat tidak bagus atau below minimal atau jarak pandangnya di bawah minimum, sehingga kalau dipaksakan landing itu akan membahayakan keselamatan penerbangan," ucap Joko.
Ia mengatakan empat pesawat yang dialihkan ke Gorontalo pada hari Jumat, yaitu Transnusa yang lepas landas dari Weda, pesawat TNI AU, Lion Air dari Surabaya menuju Manado dan maskapai Garuda Indonesia dari Cengkareng tujuan Manado.
"Pada hari Sabtu ada dua penerbangan, yaitu penerbangan Lion Air dengan tujuan Sorong-Manado dialihkan ke Bandara Djalaluddin. Kemudian, yang kedua adalah Batik Air tujuan Cengkareng-Manado dialihkan ke Bandara Djalaluddin pada sore dan diberangkatkan kembali pada malam hari," ujar Joko.
Joko mengatakan pihak Bandara Djalaluddin selama dibukanya posko angkutan Lebaran mulai 21 Maret hingga 11 April 2025, berkomitmen untuk mengoptimalkan pelayanan.
"Operasional itu buka dari jam 5 pagi sampai jam 7 malam. Tetapi, untuk alasan kondisi tertentu, apabila ada permohonan pertambahan waktu atau ekstensi, dikarenakan alasan operasional, seperti cuaca, ada gangguan. Kita siap melayani 24 jam," kata dia.
Joko menambahkan kondisi seluruh pesawat dan penumpang yang dialihkan penerbangannya ke Bandara Gorontalo dalam keadaan baik dan sehat.
"Alhamdulillah, kondisi semua dalam keadaan sehat. Tidak ada kendala. Hanya memang ada gangguan, karena waktunya bertambah," kata dia.