Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menegaskan komitmennya untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan di Sulbar.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, dr Nursyamsi Rahim, di Mamuju, Selasa, mengatakan, Pemprov Sulbar melalui Dinkes Sulbar menegaskan komitmen dalam percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Ia mengatakan, Dinkes Sulbar melaksanakan kegiatan Workshop Implementasi Program Pencegahan dan Penanganan Stunting Kemiskinan Ekstrem Terpadu (PASTI PADU) di Kantor Bupati Kabupaten Mamuju.
Kegiatan tersebut dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Mamuju, perwakilan tim penggerak PKK, Baznas, serta unsur pemerintah desa dan kecamatan dari lokus PASTI PADU.
Ia menyampaikan, stunting dan kemiskinan ekstrem harus menjadi fokus utama seluruh sektor prevalensi stunting di Sulbar mencapai 35,4 persen pada 2025 atau naik dari 30,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara angka kemiskinan ekstrem di Sulbar tercatat sebesar 1,46 persen pada 2025 atau lebih tinggi dibandingkan angka nasional 0,83 persen.
"Program PASTI PADU ini bukan sebagai program biasa, namun harus menjadi gerakan kolektif lintas sektor yang berkelanjutan, menurunkan angka stunting dan kemiskinan," katanya.
Ia mengatakan, anak-anak Sulbar tidak boleh dibiarkan tumbuh tanpa gizi cukup dan akses kesehatan yang memadai, sehingga semua OPD harus bergerak dalam semangat kolaborasi, sesuai dengan arahan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka.
Ia juga mengatakan, Pemprov Sulbar telah menetapkan dua desa lokus prioritas progam PASTI PADU di Kabupaten Mamuju, yakni Kelurahan Bebanga di Kecamatan Kalukku dan Desa Botteng Utara di Kecamatan Simboro.
Program tersebut akan diperluas hingga mencakup 60 desa kecamatan di seluruh Sulbar pada 2026.
Ia mengajak seluruh pihak dari OPD, PKK, Baznas, TNI/Polri, tokoh masyarakat, hingga perangkat desa untuk memastikan bahwa setiap bentuk intervensi, mulai dari gizi, sanitasi, pendidikan, hingga perlindungan sosial dilaksanakan pada setiap rumah warga yang membutuhkan.
"Kita harus bertindak lebih cepat dan tepat, dengan kolaborasi dan kerja nyata, saya yakin kita bisa menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Sulbar secara signifikan," tutupnya.

