Makassar (ANTARA Sulsel) - Universitas Hasanuddin, Makassar membuka program studi baru untuk Strata dua (S2) yaitu program Magister Agroteknologi.
"Program Magister Agroteknologi ini memberikan basis keilmuan yang lebih kuat dari segi budidaya tanaman dan secara lebih spesifik membahas rekayasa teknologi dan potensi pengembangannya untuk meningkatkan produktivitas tanaman," kata Ketua Program Studi Magister Agroteknologi Rinaldi Sjahril Ph.D di Makassar, Jumat.
Program ini, kata dia, ditujukan bagi lulusan S1 yang ingin memperdalam ilmu, keahlian dan kompetensi di bidang budidaya tanaman dengan pemanfaatan teknologi modern baik yang sederhana maupun canggih, khususnya terkait pengembangan teknologi rekayasa dan bioteknologi di bidang ini.
Rinaldi mengatakan bahwa saat ini dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang memiliki cara pandang yang "out of the box" untuk menjawab tantangan di sektor pertanian.
Menurut Rinaldi, dibutuhkan SDM yang kompeten yang melihat tanaman sebagai subjek untuk dikembangkan, misalnya dengan pengembangan teknologi perbaikan benih, tanaman dan produksi, bahkan pemuliaantanaman, pemuliaan mutasi (nuklir dan berkas ion) serta bioteknologi tanaman.
"Intinya, bagaimana tanaman akan kita utak atik (rekayasa) dengan menggunakan teknologi modern. Tanaman yang dimaksud juga bukan hanya komoditas yang biasa kita kenal tetapi juga pada tanaman-tanaman terlupakan, terabaikan dan kurang dimanfaatkan. Disinilah peranan Magister Agroteknologi untuk mampu menyediakan SDM dengan kompetensi itu," ujarnya
Program studi ini, kata dia, didukung oleh dosen-dosen lulusan dalam dan luar negeri yang memiliki keahlian dan kompetensi yang mumpuni di bidangnya.
Selain itu, lanjutnya, program ini juga didukung oleh berbagai fasilitas penelitian lapangan dan laboratorium yang sangat memadai yang merupakan hibah kerjasama dalam negeri seperti dari DIKTI, BATAN, PAIR, dan luar negeri seperti IAEA, RIHN Jepang, RIKEN Jepang, ACIAR, JIRCAS, Tohoku University, Chiba University dll.
Pendaftaran program studi ini sudah dibuka hingga 31 Maret 2015.
Program studi ini memiliki fasilitas Laboratorium DNA dan mikroprogasi tanaman (Kultur Jaringan), Klimatologi dan Statistika Pertanian, Eko-Fisiologi dan Nutrisi Tumbuhan dengan peralatan-peralatan mutakhir, fasiltas lahan pertanian basah dan kering, serta tiga stasiun cuaca otomatis (Automatic Weather Station) untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian mahasiswa.
"Dengan tenaga pengajar yang handal dan fasilitas yang memadai, kami berharap program ini dapat menghasilkan SDM pertanian yang benar-benar ahli di bidangnya," ujarnya. Agus Setiawan
Berita Terkait
Pansus DPRD Lutim rampungkan studi tiru Perda KLA di Bogor
Selasa, 23 April 2024 21:12 Wib
DPRD dan Pemkab Lutim studi tiru Perda KLA di Kota Bogor
Sabtu, 20 April 2024 11:12 Wib
Kemenkumham Sultra studi tiru di Lapas Parepare dan Rutan Pangkajene
Rabu, 6 Maret 2024 15:19 Wib
Jusuf Kalla mendorong Pemprov Sulsel tiru sistem pendidikan India
Kamis, 21 Desember 2023 14:06 Wib
Pemprov Sulbar studi pengembangan pertanian di Malaysia
Kamis, 7 Desember 2023 5:53 Wib
Pemkot Makassar dan Bank Dunia bahas studi diagnostik PAD
Senin, 4 Desember 2023 20:30 Wib
TP PKK Sulsel studi tiru penanganan stunting ke Bali
Jumat, 1 Desember 2023 19:43 Wib
Pansus DPRD Sulsel lakukan studi banding jasa konstruksi di Bali
Jumat, 17 November 2023 17:22 Wib