Polman, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Organisasi Santri Pesantren Modern Al-Ikhlash (OPSI) Lampoko, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, melakukan kajian tentang literasi media dan budaya Jepang dalam pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang berlangsung selama empat hari di Aula Pondok Pesantren Moderen Al-Ikhlas Lampoko.
"Kegiatan ini melibatkan sejumlah pemateri yang telah memiliki pengetahuan lebih mendalam. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas santri khususnya yang berkecimpung di wadah organisasi intra kampus," kata Bina Damping OSPI Lampoko, Muhammad Fajrin di Polman, Selasa.
Menurut Fajrin, disamping pemateri dari dalam kampus, pihaknya juga menghadirkan pemateri dari luar dengan memperluas wawasan santri khususnya para pengurus OSPI.
"Selain materi yang sudah baku seperti metode persidangan, pembuatan proposal kami juga menghadirkan pemateri dari KPID Sulbar untuk memperluas wawasan media dalam pengembangan pendidikan khususnya dari pondok pesantren," kata Fajrin.
Ia menyampaikan kajian tentang literasi media ini turut disampaikan Wakil Ketua KPID Sulawesi Barat, Farhanuddin yang juga merupakan alumni Pesantren tersebut.
Dalam pemaparannya di hadapan puluhan santri-santriwati Al-Ikhlash, Farhan menjelaskan peran strategis media dalam memajukan pendidikan, namun ia juga mengingatkan media dalam sejumlah sajiannya baik tulisan, gambar maupun tayangan video dapat merusak.
Menurut Farhan, KPID Sulbar mengapresiasi keingingan para santri untuk mengetahui lebih jauh tentang media, karena dengan demikian santri telah memiliki gambaran bahwa dengan peranannya yang penting, media harus diisi dan digunakan untuk hal-hal yang membawa kemaslahatan.
"Pengetahuan literasi media penting bagi siswa, karena dengan begitu dapat membedakan mana informasi yang bermanfaat, mana tayangan yang merugikan, kemudian para santri juga peran strategis karena dapat membantu KPID dalam menyebarkan pesan-pesan literasi ke ummat," kata Farhan.
Anggota KPID Sulbar lainnya, Munawir Ridwan yang juga tampil membawakan materi juga menyampaikan bahwa semua pihak termasuk para santri peran penting untuk bersama-sama KPID Sulbar dalam mensosialisasikan tentang isi media yang mengadung kebaikan namun juga tidak sedikit bermuatan negatif.
Disamping menyingggung soal peran santri dalam mewujudkan penyiaran sehat, Munawir yang juga dosen Unsulbar ini mengajak santri peserta LDK untuk terus meningkatkan kualitas diri, apalagi menyongsong era pasar bebas.
Menurutnya, pesantren telah banyak mencetak pemimpin termasuk para pejuang kemerdekaan Indonesia, pesantren juga melahirkan para ilmuwan.
Munwari dalam materinya menyelipkan kajian tentang sejumlah budaya Jepang yang dinilai positif dan kemudian menyebabkan Jepang menjadi maju meski pernah hancur di perang dunia ke Dua.
"Kedisipilanan, ketekunanan tak kenal menyerah adalah keseharian warga Jepang yang bisa ditiru untuk kesuksesan, para pelajar penting memiliki kedisipilnan dan ketekunan, meski Jepang minim sumber daya alam tapi lihatlah hari ini Jepang menjadi negara terkemuka di dunia," kata Munawir menyemangati para santri.
OSPI Lampoko sendiri merupakan wadah santri-santriwati pesantren yang berada di kecamatan Campalagian itu berorgansisasi dan menyalurkan bakat minat, baik bidang akademik maupun olah raga. Agus Setiawan
Berita Terkait
PLN UIP Sulawesi terima penghargaan ISDA 2023 kategori Platinum
Jumat, 8 Desember 2023 6:31 Wib
Warga Desa Lampoko Kabupaten Barru nikmati produksi bawang merah sumbangan bibit dari PLN
Rabu, 12 Oktober 2022 5:04 Wib
Dua Kelompok Tani Desa Lampoko Barru terima TJSL dari PLN
Rabu, 26 Mei 2021 23:36 Wib
Bupati harap "Wanua Ewako Bone" jadi Kampung Tangguh Nusantara
Selasa, 23 Juni 2020 20:07 Wib
Pemkab bersama Polres Bone bahas pembentukan Kampung Tangguh
Kamis, 11 Juni 2020 20:06 Wib
Kapolda Sulbar bantu pesantren Lampoko Polman yang terbakar
Senin, 20 Januari 2020 6:44 Wib
FESTIVAL SAYYANG PATUDDU MANDAR
Selasa, 14 Februari 2017 16:32 Wib
Santri Lampoko Polewali Mandar diterima Teknik ITS
Minggu, 10 Mei 2015 22:43 Wib