Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dinas Pertanian dan Peternakan Sulawesi Barat memperketat pengawasan terhadap lalu lintas ternak untuk mencegah penyebaran berbagai penyakit berbahaya yang mengganggu pengembangan peternakan di daerah itu.
"Pengawasan dan pemeriksaan kesehatan hewan ternak seperti sapi, kambing dan unggas diperketat seiring jumlah ternak yang masuk dan keluar di wilayah Sulbar mengalami peningkatan. Apalagi, menjelang Hari Idul Qurban, distribusi ternak semakin tinggi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Distanak Sulbar drh Agus Rauf di Mamuju, Jumat.
Ia menjelaskan, pengawasan lalu lintas ternak ini sebagai bentuk antisipasi penyebaran penyakit yang datang dari luar daerah yang terdapat pada ternak, seperti penyakit antraks, kuku, sapi gila, kulit dan lainnya pada ternak sapi dan penyakit flu burung pada ternak unggas.
"Kami sudah mengumpulkan dan memberikan pengarahan kepada petugas lapangan untuk melakukan tindakan antisipasi berbagai penyakit ternak ini," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan melibatkan dokter hewan untuk melakukan uji kesehatan terhadap hewan-hewan tersebut.
"Semua hewan kurban dari luar daerah yang akan memasuki wilayah Sulbar terlebih dahulu akan dicek surat jaminan kesehatan hewan yang dikeluarkan Balai Karantina Pertanian dari tempat hewan itu berasal.
Kalau tidak ada jaminan kesehatan, hewan itu tak diizinkan masuk ke sini, meski telah mengantongi surat jaminan kesehatan, kami tetap akan melakukan uji kesehatan hewan ke setiap lokasi pasar hewan," ujarnya.
Ia mengatakan, pencegahan dan pengendalian penyakit hewan juga dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) untuk memastikan daging tersebut layak dikonsumsi.
"Pemantauan di sejumlah RPH rutin dilakukan untuk mengantisipasi daging yang tidak sehat, cara penyembelihan hewan dan pengemasan daging serta penjualan daging tersebut di pasar," ujarnya.
Menurut dia, pengawasan lalu lintas hewan ini penting untuk pengembangan peternakan sapi, kambing, ayam dan melindungi masyarakat dari berbagai penyakit dari daging tersebut.
"Saat ini, kami sedang berupaya mengembangkan peternakan sapi, kambing dan unggas, apabila pengawasan lalu lintas ternak ini tidak maksimal tentu berbagai penyakit hewan dengan mudah masuk dan menyerang peternakan, pada akhirnya cita-cita pemerintah daerah menjadikan daerah berswasembada daging hanya sekedar wacana," ungkap Agus.***4***
(T.KR-ACO/B/N002/N002) 04-09-2015 20:40:18
Berita Terkait
Pemprov Sulbar bersama 30 perguruan tinggi teken MoU tentang pengembangan SDM
Kamis, 9 Mei 2024 13:13 Wib
Kemenkumham Sulbar tindak pelanggaran KI
Rabu, 8 Mei 2024 22:27 Wib
Polres Majene Sulbar selidiki kasus 42 balita keracunan makanan tambahan
Rabu, 8 Mei 2024 22:21 Wib
Kemenkuham Sulbar bentuk desa sadar hukum di Majene
Rabu, 8 Mei 2024 18:39 Wib
Dinas Ketahanan Pangan Sulbar intervensi stunting di Mamuju
Rabu, 8 Mei 2024 18:35 Wib
Pemprov Sulbar berkomitmen melakukan percepatan pencegahan korupsi
Selasa, 7 Mei 2024 21:12 Wib
Sekda: Versi BPS pertumbuhan ekonomi Sulbar tertinggi kelima nasional
Selasa, 7 Mei 2024 18:06 Wib
Polda Sulbar perkuat upaya pemerintah meningkatkan layanan kesehatan
Selasa, 7 Mei 2024 18:03 Wib