Makassar (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo menyayangkan organisasi Pramuka Sulsel yang tidak memanfaatkan anggaran yang diberikan secara optimal.
"Masa akhir tahun masih ada Rp600 juta, kenapa tidak gunakan untuk kegiatan," kata gubernur saat membuka
Rapat Koordinasi Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sulsel 2016, di Makassar, Rabu.
Syahrul mempertanyakan kurangnya gebrakan, dan kegiatan pelatihan-pelatihan yang harusnya digelar oleh kwartir daerah dan kwartir cabang Pramuka Sulsel.
Karenanya, Syahrul yang juga menjabat sebagai Ketua Kwartir Daerah Sulsel ini meminta di tahun 2017 mendatang, Pramuka harus lebih bergairah, memiliki visi yang lebih tajam, dan kompetensi yang lebih baik untuk menjalankan misi kemanusiaan dan pembinaan dan berkontribusi secara nyata bagi negara.
"Tidak boleh ada bulan yang lewat tanpa pelatihan, dalam satu bulan minimal 2 kali pada hari Jumat," ujar Syahrul.
Syahrul juga mempertanyakan kegiatan-kegiatan drumband Pramuka Sulsel yang kini, menurut Syahrul,mulai hilang.
"Mana itu drumband Pramuka? Kok hilang? Mana peralatannya," ucapnya.
Pramuka ke depan, kata Syahrul, sebagai sebuah organisasi yang besar harus berbenah diri, agar dapat berkontribusi besar bagi negara dan bangsa.
"Rumuskan ini, saya ingin setahun mendatang Pramuka lebih baik, Januari harus ada rapat kerja, saya ingin lihat ada perubahan nyata," tegasnya.
Gubernur juga meminta Pramuka tidak segan-segan meminta bantuan kepada pemerintah maupun swasta yang memiliki anggaran tanggung jawab sosial perusahaan untuk mendukung kegiatan Pramuka.