Makassar (Antaranews Sulsel) - Otoritas Jasa Keuangan Regional VI Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mengatakan kinerja Bank Perkreditan Rakyat/BPR Syariah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menunjukkan pertumbuhan yang positif per Januari 2018.
Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah OJK Sulampua Muhammad Yusuf di Makassar, Kamis, mengatakan perkembangan positif itu tercermin dari nilai aset BPR/BPRS Sulselbar posisi Januari yang tumbuh 18,51 persen yoy atau 1,05 persen ytd menjadi Rp2,39 triliun.
"Terdiri dari aset BPR Sulsel Rp2,31 triliun dan aset BPR Sulbar Rp77,98 miliar. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pertumbuhan Kredit Sulselbar 20,28 persen yoy atau 2,05 persen ytd menjadi Rp2,09 triliun yang terdiri dari kredit yang disalurkan BPR Sulsel Rp2,03 triliun dan BPR Sulbar Rp56,63 miliar," katanya.
Sementara untuk kinerja penghimpunan DPK Sulselbar mencatat pertumbuhan 26,40 persen year on year (yoy) menjadi Rp1,55 triliun yang terdiri dari DPK BPR Sulsel Rp1,50 triliun dan DPK Sulbar Rp45,69 miliar.
Pertumbuhan DPK tersebut ini terutama ditopang oleh pertumbuhan DPK BPR Sulsel berupa Deposito yang tumbuh 30,38 persen. Pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit BPR tercermin dari penurunan LDR BPR Sulselbar dari 91,75 persen posisi Desember 2017 menjadi 89,10 persen posisi Januari 2018.
Hal yang sama juga terjadi pada kinerja BPRS Sulselbar melanjutkan pertumbuhan positif dengan Aset BPRS Sulselbar posisi Januari 2018 melanjutkan pertumbuhan positif 6,16 persen yoy atau 0,50 persen ytd menjadi Rp169,55 miliar yang terdiri dari aset BPRS Sulsel Rp169 miliar dan aset BPRS Sulbar Rp544 juta.
Pertumbuhan aset tersebut ditopang oleh pertumbuhan penghimpunan DPK 12,89 persen yoy menjadi Rp59,55 miliar, yang terdiri dari DPK yang dihimpun BPRS Sulsel Rp59,24 miliar dan BPRS Sulbar Rp314 juta.
Penyaluran pembiayaan mencatat pertumbuhan negatif -0,41 persen yoy menjadi Rp127,17 miliar, yang terdiri dari Penyaluran Pembiayaan BPRS Sulsel Rp126,34 miliar dan Penyaluran Pembiayaan BPRS Sulbar Rp818 juta.
Namun demikian, kinerja intermediasi BPRS di Sulselbar tetap tinggi dengan FDR 221,05% posisi Desember 2017, dan 213,54 persen pada posisi Januari 2018.
Lebih jauh, OJK berdasarkan ketentuan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/SEOJK.07/2017 serta Nomor 31/SEOJK.07/2017 dalam Rangka Meningkatkan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) termasuk BPR/S semakin rutin melakukan kegiatan literasi dan inklusi keuangan.
Di mana kegiatan literasi adalah kegiatan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap industri jasa keuangan sedangkan kegiatan inklusi keuangan merupakan kegiatan yang memperluas akses masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan.
Berita Terkait
MUI Sulbar nilai Penjabat Gubernur lestarikan kearifan lokal
Minggu, 24 Maret 2024 22:27 Wib
Troussier nilai gol Egy jadi faktor pembeda membuat Vietnam kalah dari Indonesia
Jumat, 22 Maret 2024 7:19 Wib
Liga Champions - Inzaghi nilai Atletico tampil berbeda ketika bermain di Stadion Wanda Metropolitano Madrid
Rabu, 13 Maret 2024 6:21 Wib
Liga Inggris - Van Dijk nilai Imbang Liverpool vs Man City bukan hasil yang buruk
Senin, 11 Maret 2024 6:17 Wib
Baznas Luwu menetapkan nilai zakat fitrah 1445 Hijriah
Rabu, 6 Maret 2024 10:58 Wib
Kurs rupiah naik 12 poin menjadi Rp15.759 per dolar AS
Rabu, 6 Maret 2024 9:45 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar tekankan pentingnya nilai adat dan budaya
Minggu, 3 Maret 2024 10:45 Wib
Liga 1 Indonesia - Doll nilai Persija sudah maksimal ketika takluk 0-1 dari Madura United
Jumat, 23 Februari 2024 5:54 Wib