Begitu juga tak sedikit anak muda Kota Surabaya, Jawa Timur, yang menggemari "game online" dengan gadget atau telepon pintarnya. Tren atau kecenderungan dan perkembangan dunia "game online" juga tak ketinggalan mereka ikuti.
Kesamaan dalam satu hobi asyiknya main "game" itu kemudian menumbuhkan keinginan untuk menyatukan inspirasi untuk membentuk semacam kelompok. Mereka adalah para pecinta "mobile legends".
Mereka secara periodik melakukan pertemuan dan "nongkrong bareng" di tempat yang disepakati. Misalnya di mal dan rumah makan.
Tidak ada pembicaraan serius saat pertemuan. Jadi pertemuan hanya sekedar silaturahim, bercengkerama, bercanda dan tentu saja "ngobrol" santai seputar dunia "game online".
Tumbuhnya pecinta "mobile legends" di Kota Surabaya ini menarik perhatian Ketua MPR Zulkifli Hasan. Zulkifli Hasan pun secara khusus meluangkan waktu untuk bercengkrama dengan para "gamer" pecinta "mobile legend" di D'Kampung di Surabaya Town Square (Sutos), Selasa (17/4) malam.
Zul yang mengenakan jaket biru dan sepatu kets bercengkrama dan berbincang santai dengan para gamer "mobile legends". "Mobile legend" sedang digandrungi para "gamer".
Apalagi "game" ini bisa dimainkan secara bersama 5 sampai 10 orang. Zul mengakui dulu juga sering main "game" seperti Mario Bros dan Nintendo.
Zul sempat mencari petunjuk cara bermain "mobile legends". Tak lupa pula dia memberi saran dan mengingatkan agar para "gamer" tak lupa waktu.
Kegiatan ini perlu dibina terus agar positif dan paham bagaimana Indonesia merdeka. Para 'gamer" juga harus paham sejarah itu dan cinta kepada bangsanya.
Pesan itu merupakan implementasi dari Empat Pilar dalam kehidupan sehari-hari bagi anak muda di era kekinian. Anak muda dengan telepon seluler yang dengan mudah digunakan untuk mengakses beragam "game online" dimanapun dan kapanpun.
Bukan cuma bermain "game", mereka pun harus paham politik praktis, harus tahu masa depan dan risiko. "Kami ingin mengedukasi mengenai politik praktis dan juga mengenai pendidikan," kata Zul.
Seorang "gamer" bernama Sony Kurniawan, mengatakan, dari percakapannya dengan Zulkifli, mereka memahami bahwa boleh main "game" tapi tidak boleh lupa waktu. "Meski berbeda generasi, dulu kan Pak Zul pakai Nintendo sekarang game bisa pakai HP," kata dia.
Main "game" silahkan. "Tapi jangan lupa waktu, jangan lupa juga lingkungan sekitar," kata Sony.