Raja Gowa wafat terkena serangan jantung
"Almarhum awalnya mengalami sesak nafas dan sudah dua kali masuk Rumah Sakit Siloam minggu ini...
Makassar (Antaranews Sulsel) - Raja Gowa ke-37, Andi Maddusila bergelar Andi Idjo Daeng Manyori, Karaeng Katangka, Sultan Alauddin II, wafat pada Minggu setelah mengalami serangan jantung di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Almarhum awalnya mengalami sesak nafas dan sudah dua kali masuk Rumah Sakit Siloam minggu ini, tetapi tidak sempat opname karena dibantu alat pernafasan dan bisa pulang," sebut juru bicara keluarga kerajaan Andi Baso Sila di Makassar, Minggu malam.
Namun, lanjut dia, setelah bangun pagi tadi, almarhum ketika akan bangkit dari tempat tidur, sempat oleng dan tidak bisa mengendalikan diri hingga akhirnya terjatuh.
Pihak keluarga yang berada di rumah langsung melarikannya ke Rumah Sakit Bahagia di Kompleks Minasa Upa yang berdekatan dengan rumah duka untuk mendapatkan pertolongan medis, tetapi tuhan sudah mentakdirkan umurnya.
"Sempat dibawa ke rumah sakit di Minasa Upa tadi pagi, dan berusaha diberikan pertolongan, tapi menjelang shalat Ashar, Raja dinyatakan meniggal dunia karena jantung," ucapnya.
Sekertaris Kerajaan menyebutkan malam ini jenazah disemayamkan di rumah duka, Kompleks Bumi Permata Hijau Blok A 15 nomor 14, Makassar.
Sejumlah keluarga kerajaan terus berdatangan untuk memberikan belasungkawa. Maddusila meniggalkan satu istri dan empat anak.
Rencananya, pagi nanti jenazah akan kembali disemayamkan di Istana Balla Lompoa untuk dilakukan upacara adat sebagai penghormatan terakhir bagi almarhum. Sejumlah Raja-raja nusantara menyatakan kesiapan untuk hadir.
"Kami sudah mendapat konfirmasi dari beberapa kerajaan nusantara untuk hadir. Pemakaman akan dilaksanakan setelah bada Dzuhur di Kuburan Raja-raja, tetapi sebelumnya dishalatkan di masjid Katangka, Gowa" ujarnya.
Andi Maddusila Andi Idjo lahir di Makassar, 9 Juli 1950. Maddusila akrab di panggil Patta Nyonri merupakan anak pertama dari keturunan Raja Gowa ke 36 yakni Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin.
Maddusila juga dua kali mencalonkan diri sebagai Bupati Gowa periode 2010-2015 saat melawan petahana Ichsan Yasin Limpo, namun kalah. Selanjutnya maju kembali pada periode 2015-2020 melawan putra Ichsan Yasin Limpo yakni Andnan Purictha Ichsan, dan kembali mengalami kekalahan.
Andi Maddusila dinobatkan sebagai Raja Gowa oleh Sekretaris Jenderal Forum Keraton se Nusantara, Gunarso G. Kusumodiningrat pada Senin, 17 Januari 2011, bertempat di Perumahan Megasari Jalan Jipang Raya Kota Makassar.
Acara ini disaksikan ratusan orang beserta keturunan raja-raja dari berbagai daerah seperti Bate Salapang Takalar, Tallo, serta Bate Salapang Gowa seperti Tombolo, Lakiung, Parang-parang, dan Akangje`ne. Maddusila resmi sebagai Raja Gowa ke-37 dengan gelar Andi Maddusila Patta Nyonri Karaeng Katangka bergelar Sultan Alauddin II.
"Almarhum awalnya mengalami sesak nafas dan sudah dua kali masuk Rumah Sakit Siloam minggu ini, tetapi tidak sempat opname karena dibantu alat pernafasan dan bisa pulang," sebut juru bicara keluarga kerajaan Andi Baso Sila di Makassar, Minggu malam.
Namun, lanjut dia, setelah bangun pagi tadi, almarhum ketika akan bangkit dari tempat tidur, sempat oleng dan tidak bisa mengendalikan diri hingga akhirnya terjatuh.
Pihak keluarga yang berada di rumah langsung melarikannya ke Rumah Sakit Bahagia di Kompleks Minasa Upa yang berdekatan dengan rumah duka untuk mendapatkan pertolongan medis, tetapi tuhan sudah mentakdirkan umurnya.
"Sempat dibawa ke rumah sakit di Minasa Upa tadi pagi, dan berusaha diberikan pertolongan, tapi menjelang shalat Ashar, Raja dinyatakan meniggal dunia karena jantung," ucapnya.
Sekertaris Kerajaan menyebutkan malam ini jenazah disemayamkan di rumah duka, Kompleks Bumi Permata Hijau Blok A 15 nomor 14, Makassar.
Sejumlah keluarga kerajaan terus berdatangan untuk memberikan belasungkawa. Maddusila meniggalkan satu istri dan empat anak.
Rencananya, pagi nanti jenazah akan kembali disemayamkan di Istana Balla Lompoa untuk dilakukan upacara adat sebagai penghormatan terakhir bagi almarhum. Sejumlah Raja-raja nusantara menyatakan kesiapan untuk hadir.
"Kami sudah mendapat konfirmasi dari beberapa kerajaan nusantara untuk hadir. Pemakaman akan dilaksanakan setelah bada Dzuhur di Kuburan Raja-raja, tetapi sebelumnya dishalatkan di masjid Katangka, Gowa" ujarnya.
Andi Maddusila Andi Idjo lahir di Makassar, 9 Juli 1950. Maddusila akrab di panggil Patta Nyonri merupakan anak pertama dari keturunan Raja Gowa ke 36 yakni Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin.
Maddusila juga dua kali mencalonkan diri sebagai Bupati Gowa periode 2010-2015 saat melawan petahana Ichsan Yasin Limpo, namun kalah. Selanjutnya maju kembali pada periode 2015-2020 melawan putra Ichsan Yasin Limpo yakni Andnan Purictha Ichsan, dan kembali mengalami kekalahan.
Andi Maddusila dinobatkan sebagai Raja Gowa oleh Sekretaris Jenderal Forum Keraton se Nusantara, Gunarso G. Kusumodiningrat pada Senin, 17 Januari 2011, bertempat di Perumahan Megasari Jalan Jipang Raya Kota Makassar.
Acara ini disaksikan ratusan orang beserta keturunan raja-raja dari berbagai daerah seperti Bate Salapang Takalar, Tallo, serta Bate Salapang Gowa seperti Tombolo, Lakiung, Parang-parang, dan Akangje`ne. Maddusila resmi sebagai Raja Gowa ke-37 dengan gelar Andi Maddusila Patta Nyonri Karaeng Katangka bergelar Sultan Alauddin II.