Mamuju (Antaranews Sulsel) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat menetapkan Desa Botteng Utara Kabupaten Mamuju sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB).
Pencanganan Desa Botteng Utara sebagai Kampung KB tersebut dihadiri langsung Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Sulbar Andi Rita Mariani, Bupati dan para Kepala Organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemkab Mamuju serta Kepala Desa Botteng Utara.
"Tujuan Kampung KB sejalan dengan program prioritas Presiden Joko Widodo, yaitu membangun dari pinggiran, kemudian merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di desa, juga untuk membangun karakter bangsa melalui revolusi mental," kata Andi Rita Mariani, pada pencanangan Kampung KB di Desa Botteng Utara, Senin.
Ia mengatakan indikator desa yang terpilih dicanangkan sebagai Kampung KB, yakni jumlah keluarga prasejahtera sebanyak 65 persen.
Indikator tersebut lanjut dia, yang mesti diintervensi secara bersama-sama agar pencanangan kampung KB dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Di Desa Botteng Utara ada 120 kepala keluarga yang punya rumah tidak layak huni, kemudian ada 70 persen rumah yang tidak memiliki jamban. Inilah indikatornya sehingga pencanangan kampung KB dilaksanakan disini (Desa Botteng)," terang Andi Rita Mariani.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Botteng Utara Syahril memanfaatkan momentum pencanangan Kampung KB itu untuk menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi desanya kepada Pemerintah Kabupaten Mamuju.
Syahril menyampaikan bahwa, di Desa Botteng Utara yang terdiri dari 10 dusun dari total 531 Kepala Keluarga (KK) masih terdapat 255 Kepala Keluarga yang tergolong masyarakat miskin.
Selain itu lanjutnya, masih terdapat 120 rumah masyarakat miskin yang tidak layak huni.
Kemudian terkait dokumen kependudukan, Syahrul mengungkapkan bahwa masih terdapat 378 anak tidak memiliki akta kelahiran, 89 Kepala Keluarga tidak memiliki Kartu Keluarga dan 150 pasutri belum memiliki buku nikah.
"Data tersebut berdasarkan hasil rekonfirmasi dan verifikasi data yang kami lakukan selaku pemerintah desa tahun 2018. Olehnya itu, kami bersyukur dengan pencanangan kampung KB di Desa Botteng Utara, dengan harapan melalui kegitan ini perhatian pemerintah dapat benar-benar sampai kepada masyarakat," paparnya.
"Kami juga berharap kegiatan Kampung KB ini dapat mengangkat derajat masyarakat serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mewujudkan keluarga kecil sejahtera," harap Syahril.
Menanggapi penyampaian Kepala Desa Botteng Utara itu, Bupati Mamuju Habsi Wahid menyampaikan bahwa ia akan menidaklanjuti hal-hal yang disampaikan oleh kepala desa tersebut.
Bahkan secara khusus Habsi Wahid berpesan kepada Bappepan agar pada 2019 mengarahkan program kepada desa-desa yang telah dicanangkan sebagi Kampung KB, termasuk Desa Botteng Utara.
"Kemudian OPD, koneksikan itu, misalnya disini perlu kita bangun jalan tani, air bersih, puskesman pembantu, meningkatkan pelaksanaan posyandu yang mungkin belum berjalan dengan baik," ujarnya.
"Puskesmas Pembantu bisa terkoneksi dengan puskesmas yang ada, kemudian dari sisi pendidikan kita berharap tidak ada lagi anak-anak disini yang tidak bersekolah, dan berbagai hal lainnya tolong dikoneksikan antar OPD, ini agar pencanangan ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," jelas Habsi Wahid.
Bupati juga meminta Disdukcapil Mamuju agar berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama setempat untuk melakukan itsbat nikah di Botteng Utara.
"Dengan demikian 300 lebih tadi yang bermasalah dengan dokumen kependudukannya dapat kita fasilitasi," ujar Habsi Wahid.

