Makassar (Antaranews Sulsel) - Co-op Indonesia bersama Coperative Development Foundation of Canada telah mendampingi 10 ribu warga Sulawesi Selatan terkait literasi keuangan.
Menurut Koordinator Proyek Co-op Indonesia Herliana, pe pe dampingan dilakukan dengann uangan kepada10 ribu warga Sulsel, terdiri dari masing-masing 500 sejakl perempuan dan laki-laki, tahun 2016 hingga sekarang, Jumat.
Sasarannya ialah bagi petani dan penambak tiga komoditi terbesar di Sulawesi Selatan, yakni rumput laut, udang dan bandeng.
"Jadi kita mendampingi dengan pembentukan koperasi, tapi bukan koperasi yang selama ini dimengerti masyarakat soal simpan pinjam
Dalam mengelola keuangan kita ajarkan dan ini yang mereka butuhkan, terbukti sudah ada yang terlepas dari jeratan rentang.
Haerani mengadakan kegiatan p0, pihaknya telah melaksanakan pelatihan kecakapan keuangan, dengan terlebih dahulu mengajarkan menabung kepada warga sebelum menggunakan uangnya sebagai modal.
Jadi pendampingan ini tidak menggunakan uang, tapi kita hanya technical asisten. Setiap dua bulan, ada volunter dari Kanada yang secara sukarela datang memberikan edukasi untuk mengelola keuangan masyarakat.
Pendampingan ini telah digelar di empat kabupaten, yakni Takalar, Bantaeng, Jeneponto dan Luwu Utara sebagai wilayah dengan mata pencaharian tiga komoditi terbanyak di Sulsel.
Pelampung ramah lingkungan juga diberikan kepada petani rumput laut di Takalar," katanya.
Bukan itu saja, rombongan dari Kanada dan Invest Co-op Indonesia juga menggelar sebar benih dan gerakan bersih pantai di Sanrobone, Kabupaten Takalar.