Lomba SSL warga Antang jadikan lorong wisata
"Kita serasa berada di suatu tempat yang eksotis. Di sejumlah sisi diapit pepohonan yang rindang. Betah rasanya berlama-lama di lorong ini," sebut tim Pokja penilaian SSL 2019, Harun Ar Rasyid, di jalan Biring Romang Dalam VII RT 02/ RW 01, keluraha
Makassar (ANTARA) - Warga Antang bermukim di daratan tinggi, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, yang ikut dalam lomba Sombere dan Lorong Smart (SSL) 2019 merubah lorong mereka menjadi lokasi wisata dengan nuansa pegunungan dengan lukisan warna-warni bercorak alami.
"Kita serasa berada di suatu tempat yang eksotis. Di sejumlah sisi diapit pepohonan yang rindang. Betah rasanya berlama-lama di lorong ini," sebut tim Pokja penilaian SSL 2019, Harun Ar Rasyid, di jalan Biring Romang Dalam VII RT 02/ RW 01, kelurahan setempat, Rabu.
Menurutnya, penyebutan sebagai Lorong Wisata (Lowis) oleh warga setempat mengandung nilai spirit yang besar sekaligus pembeda adengan lorong lainnya yang ada di kota Makassar.
Selain menampilkan pemandangan yang asri, warga Lowis juga sukses memberi nilai artistik di beberapa spot lorong, diantaranya gambar tiga dimensi (3D) di pelataran lorong.
Gambar grafiti juga mempercantik dinding lorong, gerbang lorong yang kokoh dan permanen, koran dinding lorong, serta sejumlah indikator penilaian lainnya yang berhasil ditampilkan.
"Lorong ini terbilang smart (cerdas). Rumah bacanya cukup representatif ditengah taman, serta di dukung sejumlah buku bacaan yang berbobot. Plusnya, mereka juga mampu mengelola website lorong dengan konten seputar potensi lorong," papar Ketua Pokja SSL, Sakka Pati menambahkan.
Selain mengagumi sejumlah kerajinan lorong yang di tampilkan, tim penilai juga sangat mengapresiasi sejumlah usaha kuliner yang dikelola warga lorong, diantaranya dapur takoyaki dan cake, sejenis kudapan berbahan dasar ikan yang di kemas ala makanan Jepang.
Sementara Lurah Manggala, Sofiawati mengemukakan bahwa kontur tanah berbukit yang dimiliki Lowis Puncak Antang tidak terlepas dari letak geografisnya sebagai dataran tertinggi di kota Makassar.
"Kita pijak sekarang ini adalah dataran tertinggi wilayah Kota Makassar. Mungkin itu sebabnya kita mendapat kesan berbeda saat berada di lorong tersebut," tuturnya.
Lomba SSL 2019 ini merupakan kompetisi bergensi yang dilaksanakan Pemerintah Kota di bawah pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal. Kompetisi memperlombakan lorong-lorong dengan tema Sombere (ramah) dan Smart City (kota cerdas) adalah agenda tahunan bertujuan untuk memotivasi warga agar berperilaku bersih, sehat dan aktif di lingkungannya.
"Kita serasa berada di suatu tempat yang eksotis. Di sejumlah sisi diapit pepohonan yang rindang. Betah rasanya berlama-lama di lorong ini," sebut tim Pokja penilaian SSL 2019, Harun Ar Rasyid, di jalan Biring Romang Dalam VII RT 02/ RW 01, kelurahan setempat, Rabu.
Menurutnya, penyebutan sebagai Lorong Wisata (Lowis) oleh warga setempat mengandung nilai spirit yang besar sekaligus pembeda adengan lorong lainnya yang ada di kota Makassar.
Selain menampilkan pemandangan yang asri, warga Lowis juga sukses memberi nilai artistik di beberapa spot lorong, diantaranya gambar tiga dimensi (3D) di pelataran lorong.
Gambar grafiti juga mempercantik dinding lorong, gerbang lorong yang kokoh dan permanen, koran dinding lorong, serta sejumlah indikator penilaian lainnya yang berhasil ditampilkan.
"Lorong ini terbilang smart (cerdas). Rumah bacanya cukup representatif ditengah taman, serta di dukung sejumlah buku bacaan yang berbobot. Plusnya, mereka juga mampu mengelola website lorong dengan konten seputar potensi lorong," papar Ketua Pokja SSL, Sakka Pati menambahkan.
Selain mengagumi sejumlah kerajinan lorong yang di tampilkan, tim penilai juga sangat mengapresiasi sejumlah usaha kuliner yang dikelola warga lorong, diantaranya dapur takoyaki dan cake, sejenis kudapan berbahan dasar ikan yang di kemas ala makanan Jepang.
Sementara Lurah Manggala, Sofiawati mengemukakan bahwa kontur tanah berbukit yang dimiliki Lowis Puncak Antang tidak terlepas dari letak geografisnya sebagai dataran tertinggi di kota Makassar.
"Kita pijak sekarang ini adalah dataran tertinggi wilayah Kota Makassar. Mungkin itu sebabnya kita mendapat kesan berbeda saat berada di lorong tersebut," tuturnya.
Lomba SSL 2019 ini merupakan kompetisi bergensi yang dilaksanakan Pemerintah Kota di bawah pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal. Kompetisi memperlombakan lorong-lorong dengan tema Sombere (ramah) dan Smart City (kota cerdas) adalah agenda tahunan bertujuan untuk memotivasi warga agar berperilaku bersih, sehat dan aktif di lingkungannya.