Kantor UPP Mamuju minta tambahan kapal perintis
Mamuju (ANTARA) - Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Mamuju meminta tambahan kapal perintis untuk mengkoneksikan transportasi laut di sejumlah pulau dan wilayah di Provinsi Sulawesi Barat.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I Mamuju, Jondra Juis di Mamuju, Kamis mengatakan, selain penambahan kapal perintis, pihaknya juga telah meminta agar kapal Pelni yang melintas di wilayah perairan Sulbar bisa singgah di Pelabuhan Mamuju.
"Kami sudah bersurat, meminta tambahan satu kapal perintis. Semoga di tahun 2020 bisa terwujud. Kami juga telah meminta bahkan bertemu dengan pihak PT Pelni agar kapal Pelni yang dari arah Makassar, Sulawesi Selatan ke wilayah Utara agar bisa singgah di Pelabuhan Mamuju," terang Jondra Juis.
Ia menjelaskan, transportasi laut di wilayah Sulbar merupakan salah satu moda transportasi yang banyak diminati masyarakat di daerah itu
Di Kabupaten Mamuju saja lanjutnya, terdapat dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Simboro yang melayani pelayaran ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur serta Pelabuhan Mamuju yang melayani pelayaran perintis ke sejumlah pulau di Mamuju hingga ke Kota Bontang dan Balikpapan, Kalimantan Timur.
Saat ini tambahnya, pelayaran perintis yang hanya menggunakan satu kapal, yakni KM Entebee Express, semakin banyak diminati, sehingga diperlukan penambahan satu kapal tambahan.
Terkait permintaan kapal Pelni, Jondra Juis menjamin, kapal dengan kapasitas maksimal 1.500 penumpang bisa bersandar di Pelabuhan Mamuju.
Apalagi lanjutnya, pihaknya telah berkomitmen mengembangkan Pelabuhan Mamuju yang akan digabungkan dengan Pelabuhan TPI.
Kantor UPP Mamuju tambahnya, meminta Pemerintah Provinsi Sulbar agar dapat menghibahkan Pelabuhan TPI yang berada di sisi kanan Pelabuhan Mamuju
"Kalau untuk sisi kiri pelabuhan, sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena sudah terjadi segmentasi sehingga kedalaman tidak bisa dipertahankan untuk kapal berkapasitas diatas 1.500," tuturnya.
"Jadi kami meminta ke pemerintah daerah agar Pelabuhan TPI dapat dihibahkan untuk pengembangan pelabuhan. Kami berharap pelabuhan Mamuju dapat membuka konektivitas hubungan antarwilayah dan antardaerah. Kami juga mohon bantuan dan dukungan Pemda mewujudkan Pelabuhan Mamuju setingkat dan sama dengan pelabuhan-pelabuhan lain," papar Jondra Juis.
Sementara, Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris mengaku mendukung rencana pembangunan kawasan Pelabuhan Mamuju.
"Tentunya, dengan terintegrasinya Pelabuhan Mamuju dan Pelabuhan TPI dapat membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi di Sulbar, khususnya masyarakat di Kabupaten Mamuju," ujar Muhammad Idris
Pemprov Sulbar juga lanjutnya, mendukung penambahan kapal perintis untuk mengkoneksikan sejumlah pulau yang ada di wilayah Sulbar.
Pemerintah Provinsi Sulbar tambahnya, mengajak seluruh "stakeholder" atau pemangku kepentingan khususnya Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk bersama-sama membangun kawasan pelabuhan di daerah itu.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I Mamuju, Jondra Juis di Mamuju, Kamis mengatakan, selain penambahan kapal perintis, pihaknya juga telah meminta agar kapal Pelni yang melintas di wilayah perairan Sulbar bisa singgah di Pelabuhan Mamuju.
"Kami sudah bersurat, meminta tambahan satu kapal perintis. Semoga di tahun 2020 bisa terwujud. Kami juga telah meminta bahkan bertemu dengan pihak PT Pelni agar kapal Pelni yang dari arah Makassar, Sulawesi Selatan ke wilayah Utara agar bisa singgah di Pelabuhan Mamuju," terang Jondra Juis.
Ia menjelaskan, transportasi laut di wilayah Sulbar merupakan salah satu moda transportasi yang banyak diminati masyarakat di daerah itu
Di Kabupaten Mamuju saja lanjutnya, terdapat dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Simboro yang melayani pelayaran ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur serta Pelabuhan Mamuju yang melayani pelayaran perintis ke sejumlah pulau di Mamuju hingga ke Kota Bontang dan Balikpapan, Kalimantan Timur.
Saat ini tambahnya, pelayaran perintis yang hanya menggunakan satu kapal, yakni KM Entebee Express, semakin banyak diminati, sehingga diperlukan penambahan satu kapal tambahan.
Terkait permintaan kapal Pelni, Jondra Juis menjamin, kapal dengan kapasitas maksimal 1.500 penumpang bisa bersandar di Pelabuhan Mamuju.
Apalagi lanjutnya, pihaknya telah berkomitmen mengembangkan Pelabuhan Mamuju yang akan digabungkan dengan Pelabuhan TPI.
Kantor UPP Mamuju tambahnya, meminta Pemerintah Provinsi Sulbar agar dapat menghibahkan Pelabuhan TPI yang berada di sisi kanan Pelabuhan Mamuju
"Kalau untuk sisi kiri pelabuhan, sudah tidak bisa dikembangkan lagi karena sudah terjadi segmentasi sehingga kedalaman tidak bisa dipertahankan untuk kapal berkapasitas diatas 1.500," tuturnya.
"Jadi kami meminta ke pemerintah daerah agar Pelabuhan TPI dapat dihibahkan untuk pengembangan pelabuhan. Kami berharap pelabuhan Mamuju dapat membuka konektivitas hubungan antarwilayah dan antardaerah. Kami juga mohon bantuan dan dukungan Pemda mewujudkan Pelabuhan Mamuju setingkat dan sama dengan pelabuhan-pelabuhan lain," papar Jondra Juis.
Sementara, Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris mengaku mendukung rencana pembangunan kawasan Pelabuhan Mamuju.
"Tentunya, dengan terintegrasinya Pelabuhan Mamuju dan Pelabuhan TPI dapat membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi di Sulbar, khususnya masyarakat di Kabupaten Mamuju," ujar Muhammad Idris
Pemprov Sulbar juga lanjutnya, mendukung penambahan kapal perintis untuk mengkoneksikan sejumlah pulau yang ada di wilayah Sulbar.
Pemerintah Provinsi Sulbar tambahnya, mengajak seluruh "stakeholder" atau pemangku kepentingan khususnya Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk bersama-sama membangun kawasan pelabuhan di daerah itu.