Kepala Kanwil Kemenhuham Sulsel dijadwalkan pimpin Upacara 17 Agustus
Dalam rangkaian memperingati hari kemerdekaan ini, setelah upacara akan ditampilkan beberapa penampilan termasuk dari warga binaan dalam bentuk drama
Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenhuham) Provinsi Sulawesi Selatan, Priyadi dijadwalkan memimpin upacara peringatan 17 Agustus 2019 di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas I Makassar.
"Rencana pak Kakanwil akan menjadi irup (inspektur upacara) dan memimpin upacara bendera di halaman Rutan Klas I Makassar, Sabtu," ujar Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Ramli di sela gladi bersih di Rutan setempat, Jumat.
Selain itu, peserta yang akan mengikuti upacara hari kemerdekaan Indonesia tersebut, kata dia, sebanyak 150 orang baik dari staf maupun sipir rutan dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
"Dalam rangkaian memperingati hari kemerdekaan ini, setelah upacara akan ditampilkan beberapa penampilan termasuk dari warga binaan dalam bentuk drama," kata Ramli.
Sebelumnya, dalam rangkaian memeriahkan hari kemerdekaan RI ke-74, sebanyak 150 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan 90 pegawai Rutan Klas I Makassar turut andil dalam pemecahan rekor. Tari kolosal tersebut, merupakan peserta terbanyak yang diikuti dari seluruh UPT Lapas dan Rutan Se-Indonesia. Kegiatan dilaksanakan secara serentak dimulai pukul 08.30 WITA yang berpusat di Lapas Kelas I Tangerang.
Acara ini berjalan secara relay melalui video conference dengan menggunakan aplikasi zoom.
Pemecahan Rekor MURI tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Makassar, Mujiarto. Ia ikut terlibat mengikuti senam tari kolosal bersama warga binaan.
"Tari Kolosal Indonesia Bekerja, Indonesia Jaya ini merupakan gagasan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami untuk menyambut Ulang Tahun Ke-74 Republik Indonesia, sekaligus pembinaan kepribadian warga binaan pemasyarakatan.” tutur Mujiarto.
Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Ramli menambahkan, tari kolosal bertajuk 'Indonesia Bekerja, Indonesia Jaya' disambut dengan sangat antusias baik seluruh petugas maupun warga binaan.
"Kegiatan ini diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi antarpetugas pemasyarakatan dan menjadi spirit bagi teman-teman warga binaan di Rutan Makassar. Walaupun terhalang tembok tapi tetap bisa belajar, bekerja dan berkarya," tambahnya.
"Tidak hanya itu, WBP juga telah berpartisipasi positif dalam kegiatan tari dalam memecahkan rekor MURI penari terbanyak,” Tutur Ramli didampingi Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, Dedy Sutriadi Rijal.
Salah seorang WBP, Cinta Semangat, yang ikut berpartisipasi mengemukakan sangat bangga bisa ikut serta dalam tarian kolosal yang diselenggarakan secara serentak ini. Sebab, itu menjadi pengalaman berharga dan tidak sepanjang hidupnya belum pernah terlibat dalam kegiatan sebesar itu.
"Rutan ini, meski dibatasi ruang tapi bisa ikut serta berperan dalam memecahkan rekor MURI melalui tarian kolosal 'Indonesia Bekerja, Indonesia Jaya'. Semoga saya bisa lebih semangat menjalani proses hukum saya dan Indonesia semakin merdeka dan Berjaya," ucapnya.
"Rencana pak Kakanwil akan menjadi irup (inspektur upacara) dan memimpin upacara bendera di halaman Rutan Klas I Makassar, Sabtu," ujar Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Ramli di sela gladi bersih di Rutan setempat, Jumat.
Selain itu, peserta yang akan mengikuti upacara hari kemerdekaan Indonesia tersebut, kata dia, sebanyak 150 orang baik dari staf maupun sipir rutan dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
"Dalam rangkaian memperingati hari kemerdekaan ini, setelah upacara akan ditampilkan beberapa penampilan termasuk dari warga binaan dalam bentuk drama," kata Ramli.
Sebelumnya, dalam rangkaian memeriahkan hari kemerdekaan RI ke-74, sebanyak 150 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan 90 pegawai Rutan Klas I Makassar turut andil dalam pemecahan rekor. Tari kolosal tersebut, merupakan peserta terbanyak yang diikuti dari seluruh UPT Lapas dan Rutan Se-Indonesia. Kegiatan dilaksanakan secara serentak dimulai pukul 08.30 WITA yang berpusat di Lapas Kelas I Tangerang.
Acara ini berjalan secara relay melalui video conference dengan menggunakan aplikasi zoom.
Pemecahan Rekor MURI tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Makassar, Mujiarto. Ia ikut terlibat mengikuti senam tari kolosal bersama warga binaan.
"Tari Kolosal Indonesia Bekerja, Indonesia Jaya ini merupakan gagasan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami untuk menyambut Ulang Tahun Ke-74 Republik Indonesia, sekaligus pembinaan kepribadian warga binaan pemasyarakatan.” tutur Mujiarto.
Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Ramli menambahkan, tari kolosal bertajuk 'Indonesia Bekerja, Indonesia Jaya' disambut dengan sangat antusias baik seluruh petugas maupun warga binaan.
"Kegiatan ini diharapkan mampu mempererat tali silaturahmi antarpetugas pemasyarakatan dan menjadi spirit bagi teman-teman warga binaan di Rutan Makassar. Walaupun terhalang tembok tapi tetap bisa belajar, bekerja dan berkarya," tambahnya.
"Tidak hanya itu, WBP juga telah berpartisipasi positif dalam kegiatan tari dalam memecahkan rekor MURI penari terbanyak,” Tutur Ramli didampingi Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, Dedy Sutriadi Rijal.
Salah seorang WBP, Cinta Semangat, yang ikut berpartisipasi mengemukakan sangat bangga bisa ikut serta dalam tarian kolosal yang diselenggarakan secara serentak ini. Sebab, itu menjadi pengalaman berharga dan tidak sepanjang hidupnya belum pernah terlibat dalam kegiatan sebesar itu.
"Rutan ini, meski dibatasi ruang tapi bisa ikut serta berperan dalam memecahkan rekor MURI melalui tarian kolosal 'Indonesia Bekerja, Indonesia Jaya'. Semoga saya bisa lebih semangat menjalani proses hukum saya dan Indonesia semakin merdeka dan Berjaya," ucapnya.