RSUD Haji Makassar dipasangi bilik antikuman cegah penularan COVID-19
Penyediaan alat merupakan salah satu program WTC untuk membantu masyarakat, khususnya di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit untuk mensterilkan pengunjung dari paparan virus corona
Makassar (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji di jalan Daeng Ngeppe Makassar mendapat bantuan satu bilik antikuman dari Satuan Tugas Wahdah Tanggap Corona (WTC) untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Penyediaan alat merupakan salah satu program WTC untuk membantu masyarakat, khususnya di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit untuk mensterilkan pengunjung dari paparan virus corona," ujar Relawan Satgas WTC Muhammad Syukri Turusi di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan alat itu akan menyemprotkan cairan disinfektan bagi pengunjung rumah sakit yang hendak masuk. Sementara untuk racikan cairan disinfektan diserahkan kepada pihak rumah sakit setempat.
"Nantinya pihak rumah sakit yang akan menentukan jenis larutan yang akan digunakan pada chamber ini," tambah Syukri.
Satu unit Chamber ini diterima langsung Sahruna Madjid selaku Kordinator Lapangan Gugus Tugas Covid-19 RSUD Haji, didampingi tenaga medis dan petinggi RSUD Haji Sulsel.
Setelah melakukan pengujian aktivitas Chamber dengan menggunakan seember air, Sahruna Madjid kemudian menyampaikan Gugus Tugas Covid-19 di RSUD Haji telah terbentuk sejak 14 Maret 2020.
Selama ini pihaknya juga telah melayani pasien Orang Dalam Pemantauan (OPD) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta pasien dengan penyakit lainnya yang dilayani di klinik rumah sakit dan Unit Gawat Darurat.
“Kami dari RSUD Haji Makassar mengucapkan terima kasih. Alhamdulillah, kami menerima bantuan ini, karena memang Chamber ini sangat kami butuhkan," kata Sahruna
"Sebelum masuk ke dalam rumah sakit, memang baiknya pengunjung didisinfeksi untuk meminimalkan penularan COVID-19," tambah dia.
Hingga saat ini jumlah pasien COVID-19 terus mengalami penambahan. Data terbaru dari situs covid19.provsulsel.go.id pukul 18.37 Wita. Jumlah OPD sebanyak 1.072 orang, 976 dipantau dan 96 selesia pemantauan.
Selanjutnya, PDP sebanyak 110 orang, 99 orang dirawat, delapan orang sehat dan tiga orang meninggal dunia.
Sementara untuk positif COVID-19 di Sulsel kembali meningkat menjadi 65 orang, 60 orang dirawat, dan lima meninggal dunia .
"Penyediaan alat merupakan salah satu program WTC untuk membantu masyarakat, khususnya di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit untuk mensterilkan pengunjung dari paparan virus corona," ujar Relawan Satgas WTC Muhammad Syukri Turusi di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan alat itu akan menyemprotkan cairan disinfektan bagi pengunjung rumah sakit yang hendak masuk. Sementara untuk racikan cairan disinfektan diserahkan kepada pihak rumah sakit setempat.
"Nantinya pihak rumah sakit yang akan menentukan jenis larutan yang akan digunakan pada chamber ini," tambah Syukri.
Satu unit Chamber ini diterima langsung Sahruna Madjid selaku Kordinator Lapangan Gugus Tugas Covid-19 RSUD Haji, didampingi tenaga medis dan petinggi RSUD Haji Sulsel.
Setelah melakukan pengujian aktivitas Chamber dengan menggunakan seember air, Sahruna Madjid kemudian menyampaikan Gugus Tugas Covid-19 di RSUD Haji telah terbentuk sejak 14 Maret 2020.
Selama ini pihaknya juga telah melayani pasien Orang Dalam Pemantauan (OPD) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta pasien dengan penyakit lainnya yang dilayani di klinik rumah sakit dan Unit Gawat Darurat.
“Kami dari RSUD Haji Makassar mengucapkan terima kasih. Alhamdulillah, kami menerima bantuan ini, karena memang Chamber ini sangat kami butuhkan," kata Sahruna
"Sebelum masuk ke dalam rumah sakit, memang baiknya pengunjung didisinfeksi untuk meminimalkan penularan COVID-19," tambah dia.
Hingga saat ini jumlah pasien COVID-19 terus mengalami penambahan. Data terbaru dari situs covid19.provsulsel.go.id pukul 18.37 Wita. Jumlah OPD sebanyak 1.072 orang, 976 dipantau dan 96 selesia pemantauan.
Selanjutnya, PDP sebanyak 110 orang, 99 orang dirawat, delapan orang sehat dan tiga orang meninggal dunia.
Sementara untuk positif COVID-19 di Sulsel kembali meningkat menjadi 65 orang, 60 orang dirawat, dan lima meninggal dunia .