Mamuju (ANTARA News) - Rumah sakit Umum Daerah Regional Provinsi Sulawesi Barat, kehilangan dua unit alat kesehatan untuk pernafasan bayi tidak normal tanpa diketahui siapa pelakunya.
"Kejadian ini telah berlangsung sejak 28 Januari 2011 dan telah kami laporkan ke pihak Polres Mamuju," kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan RSUD Regional Sulbar, Adriani di Mamuju, Sabtu.
Menurutnya, pengadaan alkes alat pernafasan bayi prematur ini merupakan dana hibah dari pemerintah provinsi tahun anggaran 2010 dengan nilai sekitar Rp100 juta.
"Kami juga bingun kenapa tiba-tiba alkes ini hilang tanpa satu orang pun yang mengetahuinya. Padahal, jelas-jelas telah disimpan barang alkes itu setelah diserahkan oleh rekanan beberapa bulan yang lalu, "kata dia.
Hilangnya alkes ini katanya, setelah pihak inspektorat melakukan pengecekan barang, namun pihaknya tak menyangka jika alkes yang tersimpan di RSUD ini sudah tidak ada di tempatnya.
Dia mengemukakan, hilangnya barang ini juga disebabkan karena petugasnya sering memindahkan alat-alat kesehatan karena sementara dilakukan tahap pembangunan RSUD regional.
Hilangnya pengadaan alkes RSUD regional Sulbar ini mendapat tanggapan miring dari berbagai organisasi kemahasiswaan di daerah itu.
"Sangat mengherankan kenapa pengadaan alkes yang dihibahkan oleh pemerintah itu hilang tanpa diketahui penyebabnya," kata salah seorang aktivis Komunitas Mahasiswa Kedaulatan Rakyat Kabupaten Mamuju.
Menurutnya, hilangnya alkes di RSUD regional sangat janggal bahkan dianggap sandiwara yang dilakukan oleh pihak RSUD tersebut.
"Kami malah curiga pengadaan alkes ini fiktif sehingga mereka melaporkan kejadian ini ke aparat hukum sebagai taktik untuk mempertanggungjawaban atas penggunaan anggaran di RSUD itu.
Karena itu, kata dia, aparat kepolisian diharapkan bisa melakukan investigasi lebih mendalam sehingga kasus hilangnya alkes ini bisa diketahui masyarakat. (T.KR-ACO/S016)