Makassar (ANTARA) - Sejumlah pemudik Makassar, masih nekat memilih jalur tikus untuk pulang kampung demi menghindari penyekatan pemeriksaan tim terpadu di pos penjagaan, baik di perbatasan Kabupaten Maros-Pangkep dan Kabupaten Gowa-Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dari laporan, Sabtu, pemudik menempuh jalur tikus terpantau di jalan tembusan menghubungkan Kota Makassar - Kabupaten Maros pada wilayah Moncongloe. Jalan tersebut masih terhubung meliputi wilayah Makassar, Maros Sungguminasa, Gowa dan Takalar atau Maminasata atau jalur Selatan Sulsel.
"Biasanya lewat sini, Pak, kalau penyisiran di perbatasan. Kalau lewat sini bisa tembus langsung di Takalar, Sinjai," ujar Lukman salah seorang warga Takalar melaporkan.
Sementara jalur barat Sulsel, menghubungkan Kota Makasar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Barru hingga Pare-pare, jalur tikus dilalui pemudik melalui daerah Camba, Maros, menuju Kabupaten Bone.
Namun, sebagian pemudik dilaporkan ada yang nekat menempuh jalur laut di pelabuhan Paotere Makassar, menggunakan kapal kayu dengan tujuan Kabupaten Barru, dan Pangkep serta daerah lain yang masih terhubung.
"Ada beberapa orang yang kasih naik motornya, di kapal. Tujuan Barru Pangkep, Pare-pare sampai Pinrang. Alasannya, takut kena sweeping, karena larangan mudik," kata warga setempat, Zaenal saat di konfirmasi.
Ditanyakan berapa biaya satu kali pengangkutan, kata dia, bervariasi, hanya saja tidak mengetahui berapa besar biaya dikenakan per orang, tergantung daerah tujuan masing-masing dan kesepakatan dengan nakhoda kapalnya.
Sebelumnya, tim terpadu telah melaksanakan penyekatan arus lalulintas di perbatasan Gowa-Takalar arah Selatan Sulsel dan perbatasan Maros-Pangkep di wilayah barat Sulsel, menghubungkan dua arah dari pusat Kota Makassar ke kabupaten setempat.
Pelaksanaan penyekatan sesuai dengan Surat Edaran Pemerintah melalui Kepala Satgas penanganan COVID-19, nomor 13 tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 1442 hijriah mulai 6-17 Mei 2021 dan diperkuat Peraturan Menteri Perhubungan nomor 13 tahun 2021 mengatur pengendalian transportasi selama masa Idul Fitri 1442 Hijriah.
Sedangkan untuk Operasi Ketupat tahun ini melibatkan personil gabungan TNI-Polri dibantu personil Satpol PP dan dari Pemerintah Daerah diturunkan sejak 6 Mei sampai 17 Mei 2021, sekaligus memantau pelarangan mudik di perbatasan kota kabupaten pada musim lebaran Idul Fitri 2021 di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
"Operasi ketupat ini melibatkan 4.327 personil Polri ditambah dengan pasukan TNI dan Pemda. Kemudian ada 42 titik penyekatan, 48 pos pengamanan yang diisi pasukan gabungan serta 27 pos pemantauan (perbatasan)," kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam di Makassar.
Selain pelaksanaan Operasi Ketupat, tim juga ditempatkan di perbatasan kota dan kabupaten pada pos penyekatan. Sebab, hanya ada empat daerah yang masuk dalam aglomerasi untuk mudik lokal sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Sulsel.
Berita Terkait
Korlantas masih uji keamanan pengiriman surat tilang lewat aplikasi WhatsApp
Kamis, 9 Mei 2024 13:25 Wib
Politeknik ATI Makassar masih buka pendaftaran maba lewat JARVIS Bersama dan Mandiri
Jumat, 3 Mei 2024 15:02 Wib
Irak sementara ungguli Indonesia 2-1 lewat gol Ali Jasim
Jumat, 3 Mei 2024 0:57 Wib
Kemenkumham Sulsel sosialisasikan KI kepada pelajar lewat RUKI Bergerak "Goes to School"
Kamis, 2 Mei 2024 15:56 Wib
Polres Sidrap programkan "Police Go To School" lewat sosialisasi keselamatan
Selasa, 30 April 2024 13:37 Wib
Kemenhub memperkuat konektivitas Indonesia timur lewat transportasi laut
Minggu, 28 April 2024 11:24 Wib
Piala Asia U-23 - Indonesia ke semifinal setelah singkirkan Korsel 11-10 lewat adu penalti
Jumat, 26 April 2024 6:50 Wib
Liga Champions Asia - Yokohama ke final seusai taklukkan Ulsan 5-4 lewat adu penalti
Kamis, 25 April 2024 6:53 Wib