Rutan Makassar gelar pentas seni peringati HANI 2021
Makassar (ANTARA) - Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sedang menjalani masa rehabilitasi di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan tampil dalam pentas seni saat memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2021.
"Aksi pentas warga binaan ini tergambar jelas semangat mereka ingin lepas dari jerat narkotika. Kita berharap program rehabilitasi medis ini memberikan hasil yang luar biasa, bisa pulih sehingga setelah bebas nanti bisa aktif dan produktif di tengah masyarakat," tutur Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Harun Sulianto di Rutan setempat, Jumat.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel, Brigjen Pol Giri Prawijaya, memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada pihak Rutan Makassar atas kegiatan tersebut.
Ini adalah bukti dari tekad bersama, bersinergi untuk memerangi Narkoba dan mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkotika).
"Saudara warga binaan bukanlah orang yang terbuang, bukan orang tidak berguna, tapi orang terdidik yang siap ditempa untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Terima kasih kepada pihak Rutan Makassar yang telah dan terus menempa mereka dengan berdampingan Balai Rehabilitasi Baddoka," papar Giri.
Kepala Rutan Kelas I Makassar, Sulistyadi menyebut, binaan yang mengikuti rehabilitasi medis sebanyak 200 orang disesuaikan anggaran tahun ini. Mereka ditempatkan khusus di blok Andi Djemma. Pagelaran Seni tersebut adalah wujud bahwa rehabilitasi narkoba bukan hanya soal bagaimana bisa sembuh pulih dari narkoba tapi bagaimana bisa berkarya.
“Kegiatan rehab medis ini dimulai assessment dan konseling sejak Januari dan dilanjutkan dengan terapi medis. Di akhir Juli akan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi disertai keterampilan praktis. Kami terus berupaya mengembangkan bakat dan minat para warga binaan,” ucapnya optimis.
Pagelaran seni diawali pemberian piagam penghargaan dan cenderamata berupa lukisan hasil karya warga binaan kepada Kepala BNNP Sulsel, Kepala Rehabilitasi Narkotika Baddoka dan Ketua IKAI Sulsel, dilanjutkan pemusnahan barang bukti hasil penggeledahan Sidak periode Maret-Juni tahun 2021.
Kegiatan tersebut berlangsung apik. Pesertanya adalah orang yang direhabilitasi. Pertunjukan awal disajikan dengan pentas musikal, dan puisi terkait penyalahgunaan narkotika.
Selanjutnya, pentas drama dengan menampilkan seorang yang terjerat narkoba. Hal itu dikarenakan keluarga terlalu sibuk bekerja, ia pun tidak mendapatkan perhatian. Lalu bergaul dengan mencoba narkoba, hingga ketagihan. Petugas pun berhasil mengrebeknya saat bersama rekannya. Belakangan orang tua baru sadar anaknya sudah terjerumus penyalahgunaan narkotika.
Hadir pula Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kumham Sulsel, Edi Kurniadi, Kepala Lapas Kelas I Makassar, Hernowo Sugiastanto, Kepala Bapas Kelas I Makassar, Alfrida, Kepala Lapas Perempuan Sungguminasa, Eko Suprapti Rudhatiningsih, Kepala Balai Rehabilitasi Baddoka Makassar, dr. Iman Firmansyah, Ketua IKAI Sulsel, Prayuda Said, Ketua Kwarcab Makassar, Ketua LBH Amar Keadilan, Ketua LBH PBHI, dan Ketua Yayasan Sahabat Nurul Iman, Ichwan Jufri.
"Aksi pentas warga binaan ini tergambar jelas semangat mereka ingin lepas dari jerat narkotika. Kita berharap program rehabilitasi medis ini memberikan hasil yang luar biasa, bisa pulih sehingga setelah bebas nanti bisa aktif dan produktif di tengah masyarakat," tutur Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, Harun Sulianto di Rutan setempat, Jumat.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel, Brigjen Pol Giri Prawijaya, memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada pihak Rutan Makassar atas kegiatan tersebut.
Ini adalah bukti dari tekad bersama, bersinergi untuk memerangi Narkoba dan mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkotika).
"Saudara warga binaan bukanlah orang yang terbuang, bukan orang tidak berguna, tapi orang terdidik yang siap ditempa untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Terima kasih kepada pihak Rutan Makassar yang telah dan terus menempa mereka dengan berdampingan Balai Rehabilitasi Baddoka," papar Giri.
Kepala Rutan Kelas I Makassar, Sulistyadi menyebut, binaan yang mengikuti rehabilitasi medis sebanyak 200 orang disesuaikan anggaran tahun ini. Mereka ditempatkan khusus di blok Andi Djemma. Pagelaran Seni tersebut adalah wujud bahwa rehabilitasi narkoba bukan hanya soal bagaimana bisa sembuh pulih dari narkoba tapi bagaimana bisa berkarya.
“Kegiatan rehab medis ini dimulai assessment dan konseling sejak Januari dan dilanjutkan dengan terapi medis. Di akhir Juli akan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi disertai keterampilan praktis. Kami terus berupaya mengembangkan bakat dan minat para warga binaan,” ucapnya optimis.
Pagelaran seni diawali pemberian piagam penghargaan dan cenderamata berupa lukisan hasil karya warga binaan kepada Kepala BNNP Sulsel, Kepala Rehabilitasi Narkotika Baddoka dan Ketua IKAI Sulsel, dilanjutkan pemusnahan barang bukti hasil penggeledahan Sidak periode Maret-Juni tahun 2021.
Kegiatan tersebut berlangsung apik. Pesertanya adalah orang yang direhabilitasi. Pertunjukan awal disajikan dengan pentas musikal, dan puisi terkait penyalahgunaan narkotika.
Selanjutnya, pentas drama dengan menampilkan seorang yang terjerat narkoba. Hal itu dikarenakan keluarga terlalu sibuk bekerja, ia pun tidak mendapatkan perhatian. Lalu bergaul dengan mencoba narkoba, hingga ketagihan. Petugas pun berhasil mengrebeknya saat bersama rekannya. Belakangan orang tua baru sadar anaknya sudah terjerumus penyalahgunaan narkotika.
Hadir pula Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kumham Sulsel, Edi Kurniadi, Kepala Lapas Kelas I Makassar, Hernowo Sugiastanto, Kepala Bapas Kelas I Makassar, Alfrida, Kepala Lapas Perempuan Sungguminasa, Eko Suprapti Rudhatiningsih, Kepala Balai Rehabilitasi Baddoka Makassar, dr. Iman Firmansyah, Ketua IKAI Sulsel, Prayuda Said, Ketua Kwarcab Makassar, Ketua LBH Amar Keadilan, Ketua LBH PBHI, dan Ketua Yayasan Sahabat Nurul Iman, Ichwan Jufri.