Ketua DPD RI dukung perjuangan transformasi IAIN Pare-pare jadi universitas
Makassar (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan dukungannya terhadap perjuangan transformasi status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pare-pare menjadi Universitas Sains Islam Indonesia.
Bahkan LaNyalla mengungkapkan akan berusaha memperjuangkan perubahan status tersebut sampai berhasil, saat menerima aspirasi yang disampaikan oleh Wakil Rektor I Bidang APK IAIN Pare-pare Sitti Jamilah Amin dalam FGD di Auditorium IAIN Pare-pare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (16/11).
"Saya tidak hanya memberikan testimoni dukungan, tapi akan action. Akan kami perjuangkan. Dan itu sudah saya buktikan. Ada belasan kampus Islam yang kami perjuangkan menjadi UIN. Jadi aspirasi dari IAIN Pare-pare ini akan kami teruskan," kata LaNyalla dalam rilis yang diterima di Makassar, Sulsel.
Sedangkan Sitti Jamilah Amin yang mewakili Rektor IAIN Pare-Pare Ahmad Sultra Rustan yang sedang sakit, menjelaskan bahwa biasanya IAIN berubah menjadi UIN namun IAIN Pare-Pare ingin lebih spesifik.
"Kami ingin transformasi yang arahnya menjadi Universitas Sains Islam di Indonesia. Sebab sejauh ini belum ada universitas serupa, sehingga IAIN Pare-Pare akan mengisi posisi tersebut," kata Sitti.
Sitti juga mengemukakan pihaknya masih dalam tahap menyusun naskah akademik. Namun, sudah ada dukungan dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag HM Ali Ramdhani.
Dalam testimoninya Dirjen berharap transformasi IAIN Pare-Pare akan menjadi poros episentrum peradaban sains dan teknologi yang dibingkai oleh nilai ke-Islaman.
"Artinya ide dan rencana besar itu harus dapat dukungan, support dan motivasi dari berbagai pihak. Terutama kami meminta dukungan dari Ketua DPD untuk mewujudkan rencana tersebut," kata Sitti.
Bahkan LaNyalla mengungkapkan akan berusaha memperjuangkan perubahan status tersebut sampai berhasil, saat menerima aspirasi yang disampaikan oleh Wakil Rektor I Bidang APK IAIN Pare-pare Sitti Jamilah Amin dalam FGD di Auditorium IAIN Pare-pare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (16/11).
"Saya tidak hanya memberikan testimoni dukungan, tapi akan action. Akan kami perjuangkan. Dan itu sudah saya buktikan. Ada belasan kampus Islam yang kami perjuangkan menjadi UIN. Jadi aspirasi dari IAIN Pare-pare ini akan kami teruskan," kata LaNyalla dalam rilis yang diterima di Makassar, Sulsel.
Sedangkan Sitti Jamilah Amin yang mewakili Rektor IAIN Pare-Pare Ahmad Sultra Rustan yang sedang sakit, menjelaskan bahwa biasanya IAIN berubah menjadi UIN namun IAIN Pare-Pare ingin lebih spesifik.
"Kami ingin transformasi yang arahnya menjadi Universitas Sains Islam di Indonesia. Sebab sejauh ini belum ada universitas serupa, sehingga IAIN Pare-Pare akan mengisi posisi tersebut," kata Sitti.
Sitti juga mengemukakan pihaknya masih dalam tahap menyusun naskah akademik. Namun, sudah ada dukungan dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag HM Ali Ramdhani.
Dalam testimoninya Dirjen berharap transformasi IAIN Pare-Pare akan menjadi poros episentrum peradaban sains dan teknologi yang dibingkai oleh nilai ke-Islaman.
"Artinya ide dan rencana besar itu harus dapat dukungan, support dan motivasi dari berbagai pihak. Terutama kami meminta dukungan dari Ketua DPD untuk mewujudkan rencana tersebut," kata Sitti.