Makassar (ANTARA) - Anggota Pramuka Saka Bahari Daerah Sulawesi Selatan mengikuti prosesi "mandi Khatulistiwa" dan api unggun seperti tradisi TNI AL ketika berlayar melintasi garis khatulistiwa.
"Acara Mandi Katulistiwa dan Api Unggun ini merupakan rangkaian kegiatan Apel Besar Saka Bahari yang berlangsung selama 3 hari dari 15 hingga 17 November 2021," kata Wakil Komandan (Wadan) Lantamal VI Kolonel Marinir Marsono di Makassar, Rabu.
Prosesi Mandi Khatulistiwa diawali dengan penjemputan para generasi muda Saka Bahari oleh para punggawa anak buah dari Kapten Davy Jones.
Hal ini diibaratkan, kedatangan Kapten Davy Jones, Dewa Neptunus dan Dewi Amfrite yang muncul dari dasar lautan.
Selanjutnya setiap anggota Pramuka Saka Bahari melaksanakan mandi khatulistiwa mendapatkan suguhan jamu dari dasar laut sebagai tanda bahwa peserta telah bersih, suci dan disiramkan air laut.
"Ritual mandi katuliswa ini merupakan tradisi TNI AL yang dilaksanakan ketika berlayar melintasi garis khatulistiwa," kata Marsono.
Sebelum pelaksanaan mandi katulistiwa tersebut, diadakan acara api unggun yang dipimpin langsung oleh WadanLantamal VI dan dihadiri oleh para Asisten Danlantamal VI serta para Kadis dan Kasatker Lantamal VI.
Menurut Wadan Lantamal VI, dengan adanya acara api unggun ini juga akan memberikan warna yang harmonis dalam berkehidupan bermasyarakat maupun secara kekeluargaan serta memberi penerangan didalam hati sanubari anggota saka bahari khususnya dan pramuka pada umumnya.
Mengakhiri kegiatan tersebut, Wadan Lantamal VI berpesan untuk terus belajar, bukan hanya di bangku sekolah, namun juga belajar dari lingkungan sekelilingnya yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun berada.