Mamuju (ANTARA News) - Pemerintah di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat menyiapkan sekitar 25.000 biji kakao fermentasi untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Bupati Kabupaten Mamuju, Drs Suhardi Duka MM, di Mamuju, Senin, mengatakan, Pemerintah di tingkat pusat saat ini membutuhkan pasokan biji fermentasi kakao dari pemerintah di daerah yang ada di tanah air mencapai 30.000 biji.
Ia mengatakan, pemerintah di tingkat pusat membutuhkan pasokan biji kakao fermentasi dari daerah, karena negara ini sedang membutuhkan biji kakao fermentasi untuk mendukung pengembangan industri coklat di tanah air.
"Selama ini untuk mengatasi kekurangan biji kakao fermentasi yang dibutuhkan pemerintah pusat maka pemerintah harus melakukan impor biji kakao fermentasi dari luar negeri, tentunya itu akan merugikan negara ini," katanya.
Sehingga menurut dia, pemerintah di Kabupaten Mamuju diminta oleh pusat untuk dijadikan sebagai daerah paling utama untuk menyediakan biji kakao fermentasi, memasok kebutuhan nasional.
Karena kata dia, di Mamuju telah ada perusahaan yang menjadi mitra penyedia bibit fermentasi kakao yaitu PT Sulbar.
Selain itu kata dia, Mamuju dianggap layak menyediakan bibit fermentasi kakao karena telah mencanangkan program peningkatan mutu dan produksi kakao sejak 2009 dengan anggaran miliaran rupiah.
Oleh karena itu, ia mengatakan, pemerintah di Mamuju juga telah menyatakan kesediaannya untuk menjadi pemasok biji kakao fermentasi itu dan akan menyediakan hingga 25.000 biji fermentasi kakao yang dibutuhkan pemerintah pusat.
"Pemerintah di Mamuju telah menyatakan diri bersedia memasok kebutuhan biji kakao fermentasi secara nasional hingga 25.000 biji dan akan menjalin kerjasama dengan sejumlah daerah di Sulbar dan sulawesi untuk menyediakan biji kakao hingga 30.000 biji sesuai kebutuhan nasional," katanya. (T.KR-MFH/F003)

