Basarnas evakuasi dua jenazah remaja tenggelam di Pantai Angin Mamiri Makassar
Makassar (ANTARA) - Tim SAR Gabungan bersama Basarnas berhasil menemukan dan mengevakuasi dua jenazah remaja setelah pencarian usai terseret ombak lalu tenggelam di Tanjung Bayang, Pantai Angin Mamiri, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
"Korban bernama Fahmi usia 14 tahun ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian. Jenazah ditemukan sekitar 3,7 kilometer arah barat daya dari lokasi kejadian," ujar Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi, Senin.
Korban ditemukan pada Senin pagi, selanjutnya dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan dan akan dimakamkan kemudian oleh pihak keluarga.
Korban tenggelam lainnya, diketahui bernama Halim berusia 13 tahun lebih dulu ditemukan pada Minggu (16/1) malam sekitar pukul 23.45 WITA oleh tim pencarian dan telah dievakuasi ke rumah duka. Kondisi keduanya dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Basarnas temukan dua jenazah bocah tenggelam di Sungai Sulawan Maros
"Satu korban lain atas nama Halim ditemukan Tim SAR Gabungan malam tadi dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke rumah duka," tutur Djunaidi.
Sedangkan satu orang rekannya bernama Raihan Ruslan berusia 15 tahun dinyatakan selamat karena berusaha meminta tolong ketika terbawa arus ombak lalu berusaha mencapai tepian pantai, hingga akhirnya tertolong. Namun naas dua rekannya korban lainnya terbawa arus ombak, lalu menghilang.
"Ketiga korban ini sebelumnya mengikuti acara ulang tahun rekannya, kemudian nekat berenang di pantai setempat, padahal kondisi gelombang saat itu sedang tinggi," katanya.
Korban Fahmi, diketahui merupakan warga Kompleks Unhas, Jalan Sunu, Kelurahan Lembo. Sementara korban Halim warga Kandea III lorong 3, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo.
Sebelumnya, proses pencarian korban dilaksanakan dengan menurunkan tim penyelam di sekitar lokasi awal kejadian. Tim lainnya menggunakan perahu karet guna menyisir lokasi hingga perairan muara sungai Jeneberang pada radius satu nautikal mil.
"Tim lainnya menyisir dengan berjalan kaki di sepanjang pinggir pantai Anging Mamiri dengan jarak sekitar tiga kilometer. Dengan penemuan korban ini maka operasi SAR dinyatakan telah ditutup," tambah Djunaidi.
"Korban bernama Fahmi usia 14 tahun ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian. Jenazah ditemukan sekitar 3,7 kilometer arah barat daya dari lokasi kejadian," ujar Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi, Senin.
Korban ditemukan pada Senin pagi, selanjutnya dievakuasi ke rumah duka untuk disemayamkan dan akan dimakamkan kemudian oleh pihak keluarga.
Korban tenggelam lainnya, diketahui bernama Halim berusia 13 tahun lebih dulu ditemukan pada Minggu (16/1) malam sekitar pukul 23.45 WITA oleh tim pencarian dan telah dievakuasi ke rumah duka. Kondisi keduanya dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Basarnas temukan dua jenazah bocah tenggelam di Sungai Sulawan Maros
"Satu korban lain atas nama Halim ditemukan Tim SAR Gabungan malam tadi dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke rumah duka," tutur Djunaidi.
Sedangkan satu orang rekannya bernama Raihan Ruslan berusia 15 tahun dinyatakan selamat karena berusaha meminta tolong ketika terbawa arus ombak lalu berusaha mencapai tepian pantai, hingga akhirnya tertolong. Namun naas dua rekannya korban lainnya terbawa arus ombak, lalu menghilang.
"Ketiga korban ini sebelumnya mengikuti acara ulang tahun rekannya, kemudian nekat berenang di pantai setempat, padahal kondisi gelombang saat itu sedang tinggi," katanya.
Korban Fahmi, diketahui merupakan warga Kompleks Unhas, Jalan Sunu, Kelurahan Lembo. Sementara korban Halim warga Kandea III lorong 3, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo.
Sebelumnya, proses pencarian korban dilaksanakan dengan menurunkan tim penyelam di sekitar lokasi awal kejadian. Tim lainnya menggunakan perahu karet guna menyisir lokasi hingga perairan muara sungai Jeneberang pada radius satu nautikal mil.
"Tim lainnya menyisir dengan berjalan kaki di sepanjang pinggir pantai Anging Mamiri dengan jarak sekitar tiga kilometer. Dengan penemuan korban ini maka operasi SAR dinyatakan telah ditutup," tambah Djunaidi.