Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna menjawab tantangan bisnis di era disrupsi teknologi melalui program "Embrio", yang merupakan laboratorium inovasi pekerja BRI.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengatakan melalui program ini, BRI berupaya menggali ide-ide radikal dari BRILian, sebutan akrab bagi karyawan BRI, yang dapat menjadi solusi bagi pertumbuhan bisnis ke depan.
"Program (Embrio) ini sangat melengkapi ekosistem inovasi kita, dengan tidak hanya menciptakan ide-ide radikal yang dapat meningkatkan daya saing kita, tapi juga menumbuhkan budaya berinovasi di BRI dan memperkaya platform kita," kata Indra dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Karyawan terpilih BRI pun akan menjalani empat tahapan program Embrio. Tahapan ini dimulai dengan identifikasi inovator atau seleksi berdasarkan minat dan kemampuan karyawan.
Pada tahap pertama ini, karyawan BRI terpilih akan menjawab self-assessment questionnaire guna mengukur self-awareness, risk tolerance, kreativitas, dan passion tiap karyawan. Selanjutnya, karyawan akan menjalani wawancara dengan bagian manajemen.
"Terdapat delapan kriteria yang dijadikan dasar penilaian pada tahap pertama, antara lain customer centricity, innovation and creativity, decision making, critical thinking, networking, teamwork, business acumen, dan tolerance for stress. Dari ke delapan kriteria ini, customer centricity dan innovation and creativity menjadi prioritas dalam penilaian," kata Indra.
Pada tahap kedua, karyawan BRI yang lolos tahap pertama akan melakukan pembentukan persona. Di tahapan ini, karyawan akan diklasifikasikan ke dalam tiga persona, yakni Product Champion (Hacker), Business Champion (Hustler), dan Customer Champion (Hipster) yang akan ditempatkan dalam tim dengan persona berbeda untuk mengoptimalisasikan ide produk.
"Program ini kemudian dilanjutkan dengan pengembangan dan validasi ide inovasi yang viable secara teknis dan bisnis, namun tetap menyelesaikan permasalahan utama customer. Proses validasi ini dibagi menjadi dua tahap: problem-solution fit dan product-market fit," terang Indra.
Dalam proses ini, tim manajemen inovasi BRI memberikan coaching sesuai kebutuhan inovator, salah satunya bekerjasama dengan bagian IT BRI untuk menyediakan bimbingan terkait security dan architecture, serta penggunaan teknologi eksisting maupun yang sedang berkembang.
"Insan BRIlian kemudian ditantang untuk memvalidasi ide inovasi tersebut menjadi sebuah produk yang memiliki value added bagi BRI. Tim yang berhasil memvalidasi produk kemudian akan diberi kesempatan untuk melanjutkan dan mengelola produk inovasi barunya," tambah Indra.
Berita Terkait
Bank Indonesia Sulsel apresiasi Program Toko Murah Inflasi Pemkab Bulukumba
Rabu, 15 Mei 2024 6:40 Wib
Proliga 2024 - Jakarta LavAni atasi perlawanan Palembang Bank Sumsel Babel
Senin, 29 April 2024 0:55 Wib
Bank Tanah dan Polri sepakat bersinergi dalam tugas pengelolaan tanah
Sabtu, 27 April 2024 10:40 Wib
Bank Sulselbar menghadirkan aplikasi Agangku permudah pembayaran pajak
Jumat, 26 April 2024 16:58 Wib
BI: Belum ada pengajuan formal Alipay
Kamis, 25 April 2024 9:20 Wib
Unhas dan Bank BJB jalin kemitraan strategis dukung program MBKM
Rabu, 17 April 2024 17:57 Wib
Transaksi di Pekan Ekonomi Syariah Makassar 2024 capai Rp4 miliar
Selasa, 2 April 2024 2:14 Wib
Bank BTPN resmi mengakuisisi OTO dan SOF
Rabu, 27 Maret 2024 19:27 Wib