Makassar (ANTARA News) - Warga keturunan Tionghoa di Makassar berburu kue bipang dan cumatei menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2563.
"Dua kue tradisional ini untuk sesajen kepada Sang Dewa Dapur yang dilaksanaan pada saat menyambut tahun baru Imlek," kata salah seorang warga keturunan Tionghoa Alex King di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan, kue yang berbahan dasar dari tepung beras dan tepung ketan ini umumnya ramai dicari warga Tionghoa suku Kanton.
Menurut dia, untuk membeli kue persembahan kepada Dewa Zao Shen atau lebih dikenal dengan Dewa Dapur, sengaja disisihkan anggaran mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
"Itu disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, namun kue ini juga selain untuk sesajen sembahyang, juga untuk dibagikan pada tamu-tamu," katanya.
Sementara itu, pedagang kue di Pasar Bacan Baba Leo mengatakan, pembeli kue bipang dan cumatei cukup ramai menjelang Imlek.
"Kue bipang dan Cumatei dijual dengan harga Rp9 ribu hingga Rp10 ribu per paket," katanya.
Menurut dia, dengan mempersembahkan dua jenis kue tersebut akan membuat Dewa Dapur senang, sehingga akan memberikan kehidupan yang baik bagi pemberi sesajen.
"Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa Dewa Dapur dapat menentukan baik buruknya nasib sebuah keluarga," katanya. (T.S036/N005)

