Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) optimistis pertumbuhan kredit pada triwulan I 2022 bisa mencapai kisaran 6-7 persen seiring dengan membaiknya kegiatan ekonomi dari sejumlah segmen.
"Secara overall pada kuartal I-2022 kami optimis pertumbuhan kredit mengalami tren yang positif pada kisaran 6 persen sampai 7 persen," kata Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.
Novita menyakini pertumbuhan kredit pada triwulan I 2022 tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kredit akhir 2021 yang meningkat 5,4 persen (yoy), karena adanya tren perbaikan pada permintaan dan penyaluran kredit di BNI.
"Peningkatan sekitar 6 persen hingga 7 persen tersebut didukung oleh berbagai sektor industri, di antaranya sektor manufaktur, sektor konstruksi, serta pemulihan pada sektor perdagangan dan sektor transportasi atas kelonggaran kebijakan pemerintah terkait COVID-19," katanya.
Berdasarkan laporan keuangan bulanan BNI, kredit yang disalurkan per Februari 2022 telah mencapai Rp575,49 triliun, meningkat 5,43 persen dibandingkan dengan kredit per Februari 2021 yang senilai Rp545,86 triliun. Dengan demikian, terjadi akselerasi pertumbuhan kredit yang lebih tinggi per Maret 2022.
Perbaikan juga tercermin dari restrukturisasi kredit BNI yang semakin melandai. Per Maret 2022 kredit yang diberikan stimulus tersisa Rp69,63 triliun, atau turun Rp2,5 triliun dari posisi akhir 2021 sebesar Rp72,13 triliun.
Corporate Secretary BNI Mucharom menambahkan BNI tidak hanya mencatatkan pertumbuhan kredit positif, tetapi juga peningkatan kualitas kredit, yang terlihat dari makin rendahnya baki restrukturisasi kredit.
"Pelaku usaha terdampak mulai semakin percaya diri prospek kinerja bisnisnya sehingga sudah dapat melakukan cicilan seperti sebelum pandemi," ujarnya.
Ekspansi yang dilakukan BNI pada masa pemulihan ekonomi ini juga semakin berkualitas, sehingga membuat rasio kredit bermasalah (NPL) juga semakin turun.
Tahun lalu perseroan melaporkan penurunan NPL 60 basis poin (bps) menjadi 3,7 persen dibandingkan posisi 2020 yang sebesar 4,3 persen. Sedangkan NPL per Maret 2022 kembali membaik ke level 3,46 persen.
Berita Terkait
BNI danai akuisisi PLTB Sidrap Sulawesi Selatan oleh Barito Group
Kamis, 2 Mei 2024 11:40 Wib
OJK optimistis perbankan mampu hadapi pencabutan stimulus kreditur
Senin, 29 April 2024 18:26 Wib
OJK mengakhiri restrukturisasi kredit karena perbankan sudah resilien
Minggu, 31 Maret 2024 18:00 Wib
Pj Gubernur Sulsel ajak petani dan peternak manfaatkan Kredit Usaha Rakyat
Selasa, 6 Februari 2024 12:11 Wib
Kemenkumham sosialisasikan konversi penilaian kinerja jabatan fungsional
Senin, 5 Februari 2024 22:01 Wib
Pj Gubernur Sulsel meminta Luwu bentuk tim sosialisasi akses KUR
Minggu, 7 Januari 2024 16:49 Wib
Pemprov Sulsel menyiapkan KUR Rp30 triliun untuk pertanian dan perikanan
Rabu, 3 Januari 2024 14:25 Wib
LPS: Penyaluran kredit ke industri pariwisata hingga September 2023 capai Rp128,2 triliun
Sabtu, 16 Desember 2023 11:27 Wib