Makassar (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Provinsi Sulawesi Selatan mulai tahap pengerjaan ruas jalan Pekkae (Barru)-Takalala, Kabupaten Soppeng yang banyak dikeluhkan warga.
Jalan yang menghubungkan Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng serta menuju kabupaten lainnya ini memang termasuk jalan dengan lalu lintas harian rata-rata (LHR) tinggi, dengan kondisi rusak berat.
“Tahapan pekerjaan ini tentu dengan kesabaran masyarakat bersama kita selesaikan. Memang tidak mudah membangun dengan kondisi keuangan di tengah kondisi pandemi melakukan pemulihan," kata Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya di Makassar, Senin.
Ia mengatakan tentang komitmen bersama untuk melaksanakan prioritas pembangunan.
"Tetapi komitmen bersama adalah hal terpenting untuk terus bergerak membangun melalui skala prioritas,” katanya.
Dialokasikan Rp41,9 miliar untuk pelaksanaan proyek dengan panjang perbaikan sekitar tujuh kilometer, pada tahun 2021 sebelumnya telah dikerjakan sepanjang dua kilometer.
Ia meminta kebesaran masyarakat memberikan dukungan untuk penyelesaian pengerjaan.
Salah seorang warga yang ditemui Gubernur Andi Sudirman Sulaiman di Jalan Poros Pekkae menyampaikan jalan berlubang depan rumahnya jika hujan akan muncul genangan.
“Ini habis hujan jadi begini lagi. Kalau tengah malam banyak mobil besar, di sini banyak orang jatuh, anak sekolahan kalau pagi (pakaian kena debu, red.)," kata warga setempat itu, Wa Tapika.
Sementara itu, Sutrisman Basir, warga Kabupaten Wajo yang dahulu sering mengakses jalur ini, menyebutkan perlunya dilakukan perbaikan jalan, terutama untuk mendukung perekonomian warga yang berada di jalur tersebut.
“Alhamdulillah sudah ada perbaikan, supaya mobilitas ke Makassar tidak satu jalur lewat Camba saja. Dan saya harap pemerintah segera merampungkan perbaikannya agar UMKM di Bulu Dua bisa tertolong,” ujar Dosen Universitas Puangrimaggalatung Sengkang ini.
Muhammad Nawir, sopir angkutan antarkabupaten juga lebih banyak mengakses ruas Camba (Maros) hanya karena kondisi jalan yang lebih baik.
“Biasa diakses tapi lebih banyak lewat Camba. Kalau bisa diperbaiki lebih cepat lagi, supaya lalu-lalang lewat Bulu Dua lancar perjalanan kami. Kalau lewat Camba macetnya biasa lama. Kalau lewat Pekka keluhan penumpang dan biasa ada penumpang di Bulu Dua juga tidak bisa diambil (dijemput, red.),” tuturnya.

