Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mimika, John Rettob kepada ANTARA di Timika, Senin mengatakan proses kalibrasi semua fasilitas navigasi penerbangan di Bandara Timika dilakukan pada 9-18 Juli. Kegiatan kalibrasi tersebut menggunakan pesawat "King Air" milik Balai Kalibrasi Direktorat Perhubungan Udara.
Sejumlah peralatan navigasi penerbangan yang dikalibrasi mencakup peralatan instrumen landing system (ILS) yang terdiri atas localizer untuk mengetahui centerline landasan, glide pack untuk mengetahui sudut pendaratan dan middle marker untuk mengetahui perbandingan antara ketinggian pesawat dengan sudut pendaratan.
Peralatan lainnya yang dikalibrasi yaitu radar penerbangan sipil. Proses kalibrasi radar penerbangan sipil yang dipasang di Bandara Timika juga melibatkan petugas di Bandara Sentani Jayapura dan Bandara Hasanuddin Makassar sehingga ketiga radar penerbangan sipil di semua wilayah itu saling terhubung.
Pelaksanaan kalibrasi peralatan radar penerbangan sipil di Bandara Timika mulai dari ketinggian terendah 6.000 kaki, 10 ribu kaki, 30 ribu kaki hingga ketinggian maksimum 35 ribu kaki. Hasil kalibrasi peralatan tersebut berfungsi secara baik.
Proses kalibrasi juga dilakukan terhadap lampu pendaratan visual pada runway 12 dari arah selatan Bandara Mozes Kilangin Timika untuk kepentingan prosedur pendaratan pesawat secara visual. Selain itu juga peralatan milik PT Freeport Indonesia yang dipasang di Bandara Timika seperti VOR untuk memberikan informasi asimut, NDB untuk menunjukkan beering pesawat terhadap Bandara Timika.
"Semua peralatan navigasi penerbangan yang dipasang Direktorat Perhubungan Udara maupun milik PT Freeport di Bandara Timika setelah dilakukan kalibrasi hasilnya bagus," jelas John.
Setelah semua fasilitas tersebut dikalibrasi, Dishubkominfo Mimika akan melaporkan hasilnya ke Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan agar dalam waktu tiga bulan ke depan informasi tentang keberadaan Bandara Mozes Kilangin Timika sebagai bandara instrumen diterbitkan dalam buku aerotical information publication.
Seluruh dunia
Buku tersebut nantinya akan dikirim ke semua penerbangan di seluruh dunia.Sambil menunggu terbitnya informasi tersebut maka saat ini semua maskapai penerbangan yang singgah di Timika menggunakan semua fasilitas navigasi penerbangan yang telah dipasang di Bandara Mozes Kilangin Timika.
Kemudahan yang diperoleh dengan disiapkannya berbagai fasilitas navigasi penerbangan di Bandara Timika yaitu pesawat dapat mendarat di Bandara Timika meskipun kondisi cuaca tidak mendukung akibat jarak pandang pilot yang terbatas.
"Kita harapkan seperti itu apabila kondisi jarak pandang yang cukup rendah. Tetapi semua itu kembali kepada rasa percaya diri kapten pilot. Peralatan yang dipasang ini memudahkan kapten pilot tidak lagi menggunakan visual atau feeling saat mendarat tetapi menggunakan instrumen yang telah tersedia," ujar John. (T.E015/a011)

