Mamuju (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulawesi Barat mengupayakan Indeks Inovasi Daerah (IID) Sulbar pada 2022 naik dari peringkat 28 ke peringkat 10 atau bahkan lima besar nasional.
"Kita tidak mau muluk-muluk, tapi kita akan upayakan inovasi Sulbar bisa naik ke peringkat 10 atau bahkan lima besar nasional pada tahun ini," kata Kepala Balitbangda Sulbar Safaruddin Sanusi, pada Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah (IID) di Hotel Grand Mutiara Mamuju, Rabu.
Sosialisasi yang menghadirkan narasumber dari Badan Strategis Kebijakan Nasional Kementerian Dalam Negeri Ristiyan Widiaswati menurut Safaruddin, dilakukan sebagai kesiapan Balitbangda Sulbar menuju penilaian IID dan Innovative Government Award (IGA) 2022.
"IID menjadi cermin tata pemerintahan dan pelayanan publik. Penjabat Gubernur pak Akmal Malik juga memberikan perhatian terhadap IID Sulbar," terang Safaruddin.
Ia mengatakan Balitbangda Sulbar juga fokus untuk melakukan peningkatan IID Sulbar agar posisinya dalam skala nasional bisa lebih baik.
"IID Sulbar pada 2021 berada di posisi 28 dari 34 Provinsi. Kami target tahun ini bisa naik peringkat, kalau bisa 10 besar bahkan lima besar nasional," tutur Safaruddin.
Ia mengakui, persoalan kecukupan data pendukung menjadi penghambat dalam melakukan penginputan IID.
Namun ke depan pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah mengatasi permasalahan tersebut.
Ia juga mengatakan IID tidak lepas dari dukungan OPD lainnya sebab merupakan tanggung jawab bersama.
"Sehingga penting kerja sama dan kolaborasi dari setiap OPD untuk memberikan perhatian serius terhadap IID. Kami akan laporkan perkembangannya ke pak Penjabat Gubernur dan pak Sekda, agar indeks inovasi daerah ini menjadi perhatian bersama," ujarnya.
Salah satu hal menarik dari IID, menurut Safaruddin, adalah adanya Innovative Government Award yang menjadi ajang bagi pemerintah daerah menunjukkan inovasinya, bagi pemerintah daerah yang masuk kategori inovatif akan mendapatkan reward dari pemerintah pusat.