Makassar (ANTARA News) - Pakar neurologis Dr dr H Abd Muis mengatakan, faktor penuaan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi gangguan saraf (neuropati).
"Hal itu banyak terjadi pada penderita yang berusia diatas 40 tahun, selain faktor penuaan, juga ada yang disebabkan karena penyakit seperti diabetes serta proses pengobatan," kata Muis pada kegiatan Peduli Kesehatan Saraf yang digelar Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, neuropati pada umumnya dialami sekitar 26 persen atau satu dari empat yang berusia 40 tahun keatas. Sementara pada penderita diabetes, angka prevalensinya meningkat menjadi 50 persen atau satu dari dua penderita.
Bahkan, neuropati juga dapat menyerang orang yang mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin B1, B6 dan B12 dengan gejala yang ditimbulkan diantaranya rasa nyeri, kesemutan, baal atau kebas, mati rasa, kaku otot, kram dan sebagainya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Koordinator Kelompok Studi neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi Makassar Dr dr Yudy Goysal, Sp S(K) mengatakan, secara umum neuropati sering kali tidak disadari sebagai penyakit.
"Hanya dipandang sebagai kondisi yang umum akibat komplikasi dari penyakit lain, padahal jika dibiarkan, kondisi Neuropati dapat mengganggu mobilitas penderita," katanya.
Khusus penderita neuropati karena usia atau penuaan, lanjut dia, apabila tidak diterapi dengan benar, dapat menjadi berat, sehingga berpotensi menimbulkan komplikasi-komplikasi lain.
Dia mengatakan, risiko terjadinya neuropati pada pasien diabetes, semakin bertambah besar sejalan dengan bertambahnya usia dan lama penyakit diabetes yang diderita.
Berkaitan dengan hal tersebut, Perdossi bekerjasama dengan PT Merck Tbk menggelar Neuropathy Service Poin (NSP) di empat kota yakni Medan, Jakarta, Surabaya dan Makassar. Khusus di Kota Makassar akan dilaksanakan di tiga rumah sakit yakni RS Awal Bros dan RS Stella Maris pada 8 - 13 Oktober 2012.
Sedang di RS Siloam dijadwalkan 15 - 20 Oktober 2012. Kegiatan pemeriksaan berbagai gangguan saraf bagi masyarakat umum itu tidak dikenakan biaya. (T.S036/S023)
Berita Terkait
Jumlah penduduk miskin di Sulsel berkurang akibat perbaikan ekonomi
Minggu, 1 Desember 2024 6:21 Wib
Kodim Pasangkayu tanam 12.000 pohon mangrove
Sabtu, 30 November 2024 23:04 Wib
Menag ingin pondok pesantren DDI jadi teladan di Sulbar
Sabtu, 30 November 2024 22:58 Wib
Tingkat pengangguran di Sulsel turun jadi 4,19 persen
Sabtu, 30 November 2024 22:51 Wib
Pemkab Bulukumba menargetkan jadi kabupaten layak anak
Sabtu, 30 November 2024 22:50 Wib
BMKG Wilayah IV melansir hujan di Sulsel masih intensitas sedang
Sabtu, 30 November 2024 22:50 Wib
Menag ingatkan pentinnya sertifikasi halal Juleha Sulbar
Sabtu, 30 November 2024 21:40 Wib
Kemenag Sulsel: Akreditasi upaya strategis tingkatkan mutu pendidikan
Sabtu, 30 November 2024 21:38 Wib