Makassar (ANTARA News) - Warga Kota Makassar dan sekitarnya memperingati 10 Muharram 1434 Hijriah atau hari yang Agung bagi umat Islam dengan tradisi bubur syura.
"Tradisi ini sudah turun-temurun dan masih tetap dijaga dalam memperingati Hari Kemenangan umat Islam," kata salah seorang tokoh wanita Hj Hasnah di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, bubur syura yang berbahan dasar beras dengan memberikan santan kelapa serta aneka lauk-pauk dan buah-buahan menjadi menu special setiap 10 Muharram.
Menurut dia, bagi yang memiliki kemampuan ekonomi diatas rata-rata, dapat memvariasikan menunya dengan bahan yang lebih mahal.
"Biasanya diberikan menu daging, ayam, abon dan sebagainya," katanya.
Hal itu diakui ibu rumah tangga lainnya di Kabupaten Maros, Sulsel Daeng Jumaisah.
Dia mengatakan, bagi keluarga yang kurang mampu, biasanya hanya membuat "bubur merah putih". Bubur yang berbahan dasar sama yakni beras dan santan, tetapi ditambahkan gula merah atau gula aren.
"Jika dihidangkan di piring, bubur manis gula aren itu diletakkan dibagian bawah, kemudian di tengahnya diberikan bubur santan tanpa gula, sehingga warnanya seperti merah putih," katanya. (T.S036/Z002)
Berita Terkait
Wapres Ma'ruf Amin mengajukan syarat saat terima mandat jadi Dewan Syura PKB
Minggu, 25 Agustus 2024 18:20 Wib
Masyarakat Sulsel peringati 10 Muharram dengan tradisi bubur Syura
Senin, 8 Agustus 2022 20:02 Wib
Tradisi bubur syura dan dodol masih terpelihara di Sulawesi Selatan
Sabtu, 29 Agustus 2020 22:45 Wib
Masjid Syura Makassar jadi alternatif itikaf pada Ramadhan
Selasa, 14 Mei 2019 12:39 Wib
Yusril Menjadi Jurkam Kampanye Pasangan "DIA"
Kamis, 22 Agustus 2013 18:04 Wib
Bubur Syura Tandai Peringatan 10 Muharram
Selasa, 6 Desember 2011 17:04 Wib
Bubur Syura Tradisi 10 Muharram di Sulsel
Minggu, 27 Desember 2009 20:20 Wib
10 Muharram Diperingati Dengan Sajian "Bubur Syura"
Rabu, 7 Januari 2009 14:02 Wib