Makassar (ANTARA News) - Warga Kota Makassar dan sekitarnya memperingati 10 Muharram 1434 Hijriah atau hari yang Agung bagi umat Islam dengan tradisi bubur syura.
"Tradisi ini sudah turun-temurun dan masih tetap dijaga dalam memperingati Hari Kemenangan umat Islam," kata salah seorang tokoh wanita Hj Hasnah di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, bubur syura yang berbahan dasar beras dengan memberikan santan kelapa serta aneka lauk-pauk dan buah-buahan menjadi menu special setiap 10 Muharram.
Menurut dia, bagi yang memiliki kemampuan ekonomi diatas rata-rata, dapat memvariasikan menunya dengan bahan yang lebih mahal.
"Biasanya diberikan menu daging, ayam, abon dan sebagainya," katanya.
Hal itu diakui ibu rumah tangga lainnya di Kabupaten Maros, Sulsel Daeng Jumaisah.
Dia mengatakan, bagi keluarga yang kurang mampu, biasanya hanya membuat "bubur merah putih". Bubur yang berbahan dasar sama yakni beras dan santan, tetapi ditambahkan gula merah atau gula aren.
"Jika dihidangkan di piring, bubur manis gula aren itu diletakkan dibagian bawah, kemudian di tengahnya diberikan bubur santan tanpa gula, sehingga warnanya seperti merah putih," katanya. (T.S036/Z002)