Makassar (ANTARA News) - Bubur syura menandai peringatan 10 Muharram 1433 Hijriah di Makassar dan sejumlah daerah lainnya di Sulsel.
"Ini sudah tradisi turun-temurun dengan memaknai hari kemenangan Islam dengan saling berbagi kepada sesama melalui bubur syura," kata salah seorang warga Jalan Ujung H Ridwan di Makassar, Selasa.
Menurut suku Bugis-Makassar ini, peringatan 10 Muharram sudah menjadi agenda rutin di lingkungan keluarganya.
Karena itu, tiga hari sebelum hari H sudah mulai mempersiapkan bahan-bahan untuk hidangan bubur syura.
"Bubur syura yang terbuat dari bubur bersantan yang dilengkapi dengan lauk-pauk dan buah-buahan, setelah terhidang maka digelar baca doa bersama," katanya.
Setelah itu, lanjut dia, santap siang bersama dan sebagian bubur syura dibagi-bagikan ke tetangga, khususnya yang kurang mampu dari segi ekonomi.
Hal senada juga diakui warga Kelurahan Alliritengae, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Sulsel Muh Ilyas.
Dia mengatakan, tradisi yang tetap terjaga ini akan menjadi salah satu wadah untuk berbagi dengan sesama.
"Karena itu, kami tetap menjaga tradisi bubur syura pada 10 Muharram karena memiliki pesan-pesan religi yang baik," katanya. (T.S036/S016)