Washington (ANTARA) - Peluncuran satelit yang bakal dilakukan oleh Korea Utara (Korut) akan melanggar berbagai sanksi internasional yang melarang penggunaan teknologi rudal balistik apa pun oleh negara itu, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) pada Rabu (17/5).
Vedant Patel, wakil juru bicara Deplu AS, juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban Korut jika Pyongyang memutuskan untuk melanjutkan peluncuran yang mereka rencanakan.
"Setiap peluncuran yang dilakukan DPRK yang menggunakan teknologi rudal balistik juga akan mencakup SLV (kendaraan peluncuran ruang angkasa) yang digunakan untuk meluncurkan satelit ke luar angkasa," kata juru bicara itu.
"Dan itu akan melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB," kata dia lebih lanjut dalam jumpa pers harian ketika ditanya apakah AS mendeteksi adanya indikasi peluncuran akan segera dilakukan.
DPRK adalah singkatan dari Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korut.
Media pemerintah Korut melaporkan pada Rabu bahwa Pemimpin Kim Jong-un memeriksa apa yang diklaim negara itu sebagai satelit pengintaian militer dan memberi izin untuk rencana aksi selanjutnya, seraya menambahkan bahwa satelit itu sudah siap untuk dipasang pada sebuah roket.
"Kami sudah sangat tegas mendesak DPRK untuk tidak melakukan aktivitas yang mengancam dan menyerukan Pyongyang untuk terlibat dalam diplomasi yang serius dan berkelanjutan," kata Patel.
"Kami juga sudah menegaskan komitmen tak tergoyahkan kami untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, serta mengupayakan dialog dengan Pyongyang tanpa prasyarat," tambahnya.
Juru bicara itu mengatakan bahwa AS akan berupaya meminta pertanggungjawaban Korut, menegaskan bahwa negara itu memiliki sejumlah sarana untuk melakukannya.
"Dalam hal tindakan, kami tentu saja terus memiliki sarana untuk meminta pertanggungjawaban DPRK. Anda telah melihat kami mengambil langkah-langkah itu, dan kami akan terus melakukannya," katanya dalam jumpa pers tersebut.
Sumber: Yonhap-OANA
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Peluncuran satelit Korut langgar sanksi PBB, sebut Deplu AS
Berita Terkait
Pemimpin Korut Kim Jong Un sampaikan belasungkawa kutuk serangan teror di Moskow
Minggu, 24 Maret 2024 20:46 Wib
Korut membatalkan undang-undang kerja sama ekonomi dengan Korsel
Jumat, 9 Februari 2024 10:58 Wib
Korsel mengajak Uni Eropa putuskan rantai pembiayaan nuklir Korea Utara
Rabu, 24 Januari 2024 13:59 Wib
Kim Jong Un tutup pintu reunifikasi Korut dengan Korsel
Rabu, 17 Januari 2024 7:05 Wib
Pemimpin Korut katakan 'tidak berniat menghindari perang' dengan Korsel
Rabu, 10 Januari 2024 11:43 Wib
PBB minta Korea Utara tidak mengembangkan senjata nuklir
Selasa, 28 November 2023 11:54 Wib
Asian Games - Timnas Indonesia U-24 kalah 0-1 dari Korut
Minggu, 24 September 2023 18:19 Wib
Asean Games - Indra Sjafri persiapkan strategi redam winger cepat Korut U-24
Minggu, 24 September 2023 0:19 Wib