Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin dan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) sepakat menjalin kerja sama pada pengembangan tridharma, khususnya dalam penelitian arkeologi dan pelestarian situs sejarah.
Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, dalam keterangannya diterima di Makassar, Jumat mengatakan kerja sama ini menjadi langkah strategis Universitas Hasanuddin dalam mewujudkan visi tridharma pendidikan.
Diharapkan kedua pihak saling berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam menyiapkan lulusan sebagai generasi unggul penerus bangsa.
“Melalui kolaborasi ini, kita bisa melihat peluang dalam setiap aspek kehidupan Terjalin kontribusi positif, agar setiap langkah yang diambil bersama dapat memberikan masukan berharga dan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan serta pelestarian budaya melalui sinergi yang erat dengan YAD,” jelas Prof JJ.
Proses penandatangan kesepakatan kerja sama dilakukan Rektor Unhas bersama Yayasan Hashim S. Djojohadikusumo di Gedung Mid Plaza, Jakarta pada Kamis (30/11).
Wakil Ketua Yayasan Sitie Indrawati Djojohadikusumo, menyambut hangat kerja sama yang akan terjalin bersama Unhas.
Menurut dia Unhas memiliki peran sangat penting dalam penelitian arkeologi. Diharapkan kolaborasi ini tidak hanya mencakup aspek penelitian, tetapi juga program kebudayaan terpadu yang dapat memberdayakan masyarakat di sekitar situs-situs bersejarah.
Kerja sama ini dianggap sebagai langkah maju menuju pengembangan desa mandiri, Ini bukan hanya tentang penelitian, tetapi juga tentang membangun desa-desa mandiri yang menjadi pusat kekayaan budaya dan sekaligus menantang kita untuk memperkuat kawasan Maros – Pangkep sebagai situs bersejarah yang memukau.
Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk dosen dan mahasiswa Prodi Arkeologi Unhas, serta berbagai perwakilan YAD, diharapkan kerja sama ini akan menjadi contoh sukses dalam menjaga dan memperkaya warisan budaya yang tak ternilai.