BKKBN Sulsel sosialisasikan pencegahan Stunting bersama mitra
Makassar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan melakukan sosialisasi pencegahan stunting dari hulu bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI melalui advokasi dan komunikasi, informasi, edukasi (KIE) pencegahan stunting.
"Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga serta remaja terhadap program bangga kencana serta percepatan penurunan stunting," kata Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI Nopian Andusti yang didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Shodiqin di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan dengan integrasi edukasi secara efektif, konvergen dan terintegrasi melalui dukungan dan komitmen pemangku kepentingan dan penentu kebijakan (stakeholders) serta pemangku kepentingan (mitra kerja).
Hal tersebut dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, percepatan penurunan stunting di daerah ini dapat tercapai.
Sementara pembinaan ketahanan remaja merupakan bagian dari kebijakan pembangunan keluarga yang dikembangkan dalam rangkaian penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
Pembinaan ketahanan remaja dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pertama pendekatan teman sebaya (peer group) pada pusat informasi dan konseling remaja melalui pendidik sebaya dan konselor sebaya, serta kedua, pendekatan keluarga dengan meningkatkan kualitas pengasuhannya (parenting) oleh orangtua melalui peran kader di kelompok bina keluarga remaja.
Nopian mengatakan remaja memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa agar menjadi generasi hebat, sehat dan berkualitas.
“Remaja memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa karena remaja yang akan melahirkan generasi-generasi yang akan datang menuju tahun keemasan pada 2045. Oleh karena itu, kalian harus mampu menjadi generasi hebat, sehat, dan berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan negara maju lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Hj Aliyah Mustika Ilham juga menyampaikan harapannya terhadap Duta Genre agar menjadi figur yang membantu pemerintah dalam memberikan pemahaman tentang tidak melakukan pernikahan dini.
“Duta genre diharapkan dapat menjadi figur yang dapat membantu pemerintah dalam hal ini BKKBN untuk mencegah stunting dari hulu dimulai dari lingkungan terdekat," katanya.
Dia berharap pihaknya bersama dengan BKKBN di tingkat kota, provinsi dan nasional untuk remaja di Sulsel bisa berkolaborasi dalam memberikan pemahaman bagi seusia mereka untuk tidak melakukan pernikahan dini dan melaksanakan rekomendasi dari BKKBN yakni menikah pada usia minimal 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria.
"Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga serta remaja terhadap program bangga kencana serta percepatan penurunan stunting," kata Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN RI Nopian Andusti yang didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Selatan Shodiqin di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan dengan integrasi edukasi secara efektif, konvergen dan terintegrasi melalui dukungan dan komitmen pemangku kepentingan dan penentu kebijakan (stakeholders) serta pemangku kepentingan (mitra kerja).
Hal tersebut dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, percepatan penurunan stunting di daerah ini dapat tercapai.
Sementara pembinaan ketahanan remaja merupakan bagian dari kebijakan pembangunan keluarga yang dikembangkan dalam rangkaian penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
Pembinaan ketahanan remaja dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu pertama pendekatan teman sebaya (peer group) pada pusat informasi dan konseling remaja melalui pendidik sebaya dan konselor sebaya, serta kedua, pendekatan keluarga dengan meningkatkan kualitas pengasuhannya (parenting) oleh orangtua melalui peran kader di kelompok bina keluarga remaja.
Nopian mengatakan remaja memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa agar menjadi generasi hebat, sehat dan berkualitas.
“Remaja memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa karena remaja yang akan melahirkan generasi-generasi yang akan datang menuju tahun keemasan pada 2045. Oleh karena itu, kalian harus mampu menjadi generasi hebat, sehat, dan berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan negara maju lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Hj Aliyah Mustika Ilham juga menyampaikan harapannya terhadap Duta Genre agar menjadi figur yang membantu pemerintah dalam memberikan pemahaman tentang tidak melakukan pernikahan dini.
“Duta genre diharapkan dapat menjadi figur yang dapat membantu pemerintah dalam hal ini BKKBN untuk mencegah stunting dari hulu dimulai dari lingkungan terdekat," katanya.
Dia berharap pihaknya bersama dengan BKKBN di tingkat kota, provinsi dan nasional untuk remaja di Sulsel bisa berkolaborasi dalam memberikan pemahaman bagi seusia mereka untuk tidak melakukan pernikahan dini dan melaksanakan rekomendasi dari BKKBN yakni menikah pada usia minimal 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria.