Washington (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) pada Rabu mengumumkan bahwa mereka akan memberikan tambahan senjata dan peralatan senilai 250 juta dolar AS (sekitar Rp3,84 triliun) bagi Ukraina.
Paket tersebut mencakup amunisi pertahanan udara, komponen sistem pertahanan udara lain, amunisi tambahan untuk sistem roket artileri mobilitas tinggi, amunisi artileri 155mm dan 105mm, amunisi anti-lapis baja dan lebih dari 15 juta butir amunisi senjata kecil.
"Bantuan kami sangat penting untuk mendukung mitra Ukraina kami dalam membela negara dan kebebasan mereka melawan agresi Rusia," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.
Mengingat bahwa koalisi lebih dari 50 negara terus memberikan dukungan bagi Ukraina, Blinken mengatakan: "Sangat penting bagi Kongres untuk bertindak cepat, sesegera mungkin, untuk memajukan kepentingan keamanan nasional kita dengan membantu Ukraina mempertahankan diri dan mengamankan masa depannya."
Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan setelah pengumuman tersebut bahwa AS "terus menunjukkan komitmen abadinya terhadap pertahanan Ukraina dalam melawan agresi brutal Rusia."
Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa paket senilai 250 juta dolar AS (sekitar Rp3,84 triliun) itu meliputi rudal anti-pesawat Stinger dan amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).
"Kemampuan ini akan mendukung kebutuhan paling mendesak Ukraina guna memungkinkan pasukannya untuk mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan mereka," tambah Pentagon.
Sejak awal perang Rusia di Ukraina pada Februari 2022, AS telah mengirim bantuan militer sekitar 44,3 miliar dolar AS (sekitar Rp681,8 triliun) ke Kiev.
Pengumuman itu disampaikan ketika dorongan untuk bantuan perang Ukraina melemah di Kongres, sekaligus sebagai bagian dari permintaan dana tambahan senilai 105 miliar dolar AS (sekitar Rp1,63 kuadriliun) yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden.
Anggota Kongres dari Partai Republik telah membuat persetujuan paket tersebut bergantung pada pembatasan migrasi dalam kebijakan perbatasan.
Sekitar 61,4 miliar dolar AS (sekitar Rp945 triliun) dialokasikan untuk mengirimkan bantuan militer tambahan bagi Ukraina, termasuk pendanaan untuk mengisi kembali persediaan AS yang akan ditransfer ke Kiev berdasarkan usulan tersebut.
Selain bantuan bagi Ukraina, yang sejauh ini menjadi penerima paket bantuan terbesar, AS juga memberikan bantuan senilai 14,3 miliar dolar AS (sekitar Rp220,2 triliun) untuk Israel, lebih dari 13 miliar dolar AS (sekitar Rp200,1 triliun) untuk keamanan perbatasan dan pendanaan untuk prioritas kebijakan lainnya, termasuk bantuan kemanusiaan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Ukraina dan AS sepakat produksi bersama senjata perang
Baca juga: Rusia sebut pasokan senjata uranium AS ke Ukraina "aksi kriminal"
Baca juga: Rusia dan AS saling tuduh tentang mempersenjatai Ukraina
Berita Terkait
Pemkab Sidrap berikan makanan tambahan untuk balita stunting
Jumat, 19 April 2024 19:48 Wib
KPU menilai tambahan alat bukti dari kubu 01 dan 03 tidak sesuai fakta
Senin, 15 April 2024 19:06 Wib
KPU menyerahkan tambahan alat bukti pada sidang lanjutan PHPU Pilpres
Senin, 15 April 2024 19:01 Wib
Langgar aturan finansial, Everton kembali disanksi pengurangan dua poin tambahan
Senin, 8 April 2024 21:21 Wib
Presiden Jokowi teken PP tambahan PMN untuk IFG Rp3,55 triliun
Senin, 1 April 2024 15:21 Wib
BRIN meneliti manfaat daun kelor untuk atasi stunting dan anemia
Jumat, 8 Maret 2024 9:25 Wib
Sulsel tambah tiga daerah baru untuk penghitungan inflasi
Kamis, 7 Maret 2024 0:39 Wib
Pupuk Kaltim sesuaikan volume tambahan kuota pupuk subsidi di 2024
Senin, 19 Februari 2024 22:53 Wib