Tokyo (ANTARA) - Pemerintah Jepang pada Jumat melipat gandakan personel Pasukan Bela Diri yang diturunkan dalam operasi penyelamatan korban gempa di wilayah Noto menjadi 4.600 orang.
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi itu sudah mencapai 92 orang, sementara lebih dari 240 orang masih hilang.
Kerusakan struktur yang luas, tanah longsor dan gempa susulan masih terjadi setelah gempa besar melanda Jepang tengah pada Hari Tahun Baru itu.
Situasi itu menghambat operasi pencarian dan penyelamatan korban gempa ini.
Baca juga: Ketua DPR RI minta pemerintah melindungi WNI jadi korban gempa di Jepang
Baca juga: Waspadai gempa susulan, Pemkot Kanazawa Jepang menjadikan sekolah pusat evakuasi
Tim penyelamat harus berhadapan dengan reruntuhan dan jalan yang terblokir untuk mencapai korban selamat di mana lebih dari 40 laporan orang hilang karena terjebak di bawah bangunan-bangunan yang roboh.
Kerusakan jalan dan kemacetan juga menimbulkan tantangan bagi operasi bantuan.
Sekitar 33.000 orang masih dievakuasi di 370 tempat penampungan di Prefektur Ishikawa yang menjadi lokasi paling parah terdampak gempa bermagnitudo 7,6 tersebut, kata pemerintah setempat.
Setidaknya 700 orang di prefektur ityu masih terisolasi akibat jalanan yang rusak, sementara 30 ribu rumah tidak mendapatkan aliran listrik dan 80 ribu lainnya tidak memiliki aliran air.
Sumber: Kyodo-OANA