Bapenda Sulsel raup Rp1,2 miliar PKB melalui aplikasi Lontara
Makassar (ANTARA) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sulawesi Selatan meraup Rp1,2 miliar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) setelah menerapkan aplikasi Layanan Online Tanpa Perantara (Lontara) usai diluncurkan pada Agustus 2023.
"Aplikasi ini hadir awal Agustus 2023 dan diperkenalkan secara luas pada masyarakat saat Pameran Pekan Raya Sulsel 28 Agustus sampai 3 September 2023. Meski baru diterapkan sekitar enam bulan, aplikasi ini berhasil meraup PKB sebesar Rp 1,2 miliar," kata Kepala Bidang Teknologi dan Sistem Informasi (TSI) Bapenda Sulsel Wahidah AR, di Makassar, Sabtu.
Selain itu, layanan pembayaran pajak tersebut memungkinkan wajib pajak membayar PKB sendiri dan mencetak sendiri notice atau pemberitahuan pajaknya melalui komputer layar sentuh yang disediakan.
Wajib pajak cukup memasukkan data kendaraannya melalui layar monitor setelah itu membayar pajak secara non tunai berdasarkan petunjuk di aplikasi, pemberitahuan pajak kendaraan langsung tercetak.
Ia mengatakan aplikasi itu dibuat untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Sebab, proses pembayaran yang konvensional seringkali memakan waktu dan melibatkan antrian panjang di kantor Samsat, menyebabkan kerumitan dan penundaan dalam pembayaran pajak.
Dengan menghadirkan aplikasi layanan mandiri ini, Bapenda Sulsel berupaya mengatasi tantangan ini dengan memberikan kemudahan akses dan proses pembayaran yang lebih cepat kepada masyarakat. Apalagi aplikasi Lontara cukup mudah di pahami karena menggunakan petunjuk berbahasa Indonesia.
"Proses pengembangan aplikasi ini akan membantu meningkatkan kepatuhan wajib pajak dengan memberikan opsi pembayaran yang lebih fleksibel dan praktis," kata Wahidah.
Aplikasi Lontara juga melengkapi pembayaran online dan non tunai dapat digunakan membayar PKB di Samsat se-Sulsel bahkan melalui aplikasi Bapenda Sulsel Mobile, Bank Sulsel Mobile, Gotagihan, Signal, Tokopedia, Indomaret, Link Aja, ATM Bank Sulselbar, Qris, dan lainnya
Menurut dia, layanan ini awalnya ada di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Bone, Sinjai, Barru, dan Maros. Karena keterbatasan perangkat, layanan Lontara kini ditempatkan di Makassar, sebab wajib pajaknya cukup banyak di banding daerah lain.
Pembuatan aplikasi Lontara ini tidak dianggarkan APBD Provinsi Sulsel, dan murni di buat sendiri oleh Bidang Teknologi Sistem Informasi Bapenda Sulsel. Tetapi untuk perangkat penunjang self servicenya atau Kios-K akan dianggarkan di tahun 2024.
Oleh karena itu, penyediaan kasir digital tanpa petugas ini dapat memungkinkan masyarakat untuk melakukan pembayaran tanpa perantara adalah langkah inovatif dan orisinil. Inovasi ini tidak hanya menciptakan kemudahan bagi masyarakat, tetapi meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah.
"Aplikasi ini hadir awal Agustus 2023 dan diperkenalkan secara luas pada masyarakat saat Pameran Pekan Raya Sulsel 28 Agustus sampai 3 September 2023. Meski baru diterapkan sekitar enam bulan, aplikasi ini berhasil meraup PKB sebesar Rp 1,2 miliar," kata Kepala Bidang Teknologi dan Sistem Informasi (TSI) Bapenda Sulsel Wahidah AR, di Makassar, Sabtu.
Selain itu, layanan pembayaran pajak tersebut memungkinkan wajib pajak membayar PKB sendiri dan mencetak sendiri notice atau pemberitahuan pajaknya melalui komputer layar sentuh yang disediakan.
Wajib pajak cukup memasukkan data kendaraannya melalui layar monitor setelah itu membayar pajak secara non tunai berdasarkan petunjuk di aplikasi, pemberitahuan pajak kendaraan langsung tercetak.
Ia mengatakan aplikasi itu dibuat untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Sebab, proses pembayaran yang konvensional seringkali memakan waktu dan melibatkan antrian panjang di kantor Samsat, menyebabkan kerumitan dan penundaan dalam pembayaran pajak.
Dengan menghadirkan aplikasi layanan mandiri ini, Bapenda Sulsel berupaya mengatasi tantangan ini dengan memberikan kemudahan akses dan proses pembayaran yang lebih cepat kepada masyarakat. Apalagi aplikasi Lontara cukup mudah di pahami karena menggunakan petunjuk berbahasa Indonesia.
"Proses pengembangan aplikasi ini akan membantu meningkatkan kepatuhan wajib pajak dengan memberikan opsi pembayaran yang lebih fleksibel dan praktis," kata Wahidah.
Aplikasi Lontara juga melengkapi pembayaran online dan non tunai dapat digunakan membayar PKB di Samsat se-Sulsel bahkan melalui aplikasi Bapenda Sulsel Mobile, Bank Sulsel Mobile, Gotagihan, Signal, Tokopedia, Indomaret, Link Aja, ATM Bank Sulselbar, Qris, dan lainnya
Menurut dia, layanan ini awalnya ada di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Bone, Sinjai, Barru, dan Maros. Karena keterbatasan perangkat, layanan Lontara kini ditempatkan di Makassar, sebab wajib pajaknya cukup banyak di banding daerah lain.
Pembuatan aplikasi Lontara ini tidak dianggarkan APBD Provinsi Sulsel, dan murni di buat sendiri oleh Bidang Teknologi Sistem Informasi Bapenda Sulsel. Tetapi untuk perangkat penunjang self servicenya atau Kios-K akan dianggarkan di tahun 2024.
Oleh karena itu, penyediaan kasir digital tanpa petugas ini dapat memungkinkan masyarakat untuk melakukan pembayaran tanpa perantara adalah langkah inovatif dan orisinil. Inovasi ini tidak hanya menciptakan kemudahan bagi masyarakat, tetapi meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah.