Makassar (ANTARA) - Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel) siap menerima masukan, termasuk tanggapan, kritik atau saran secara tertulis dari masyarakat terkait nama-nama calon anggota Komisi Informasi Publik (KIP) dan calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID).
“Hal ini penting untuk menjadi pertimbangan kami dalam memilih 5 nama calon KIP dari 15 nama yang terseleksi, juga untuk menentukan 7 nama dari 21 nama calon anggota KPID,” kata Anggota Komisi A DPRD Sulsel Fadriati AS di Makassar, Sabtu.
Menurut Fadriati, cukup sulit menentukan 5 nama calon KIP dan 7 calon KPID, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kemampuan yang tidak berbeda jauh, sehingga secara pribadi cukup berat untuk memilih.
“Saya secara pribadi tentu ada subjektivitas, sebab tentu ada 14 nama yang gugur dari calon Anggota KPID Sulsel. Demikian pula ada sepuluh nama calon Anggota KIP yang tidak terpilih, jadi perlu masukan dari publik,” jelas Fadriaty.
Hal itu dibenarkan Ketua Komisi A DPRD Sulsel Andi Syafiuddin Patahuddin.
Dia mengatakan, Komisi A siap menerima masukan, tanggapan maupun kritik dalam bentuk tertulis sebelum dilakukan uji kelayakan dan kepatutan bagi 21 calon anggota KPID dan 15 calon anggota KIP Sulsel.
Menurut dia, tes ini telat digelar lantaran belum ada surat pemberitahuan dari Gubernur Sulsel. Proses yang kasip itu ada kaitannya dengan pelaksanaan pemilihan legislatif lalu, sehingga Komisi A bersepakat menundanya.
Setelah menerima surat dari Gubernur melalui Kominfo tentang hasil penjaringan timsel, lanjut dia, selanjutnya menyepakati untuk menunjuk Arfandi Idris sebagai Ketua Panitia Fit.
Hal itu diakui, Legislator Golkar Sulsel Arfandi jika baru kemarin sore menerima surat dari Gubernur perihal penyampaian uji kelayakan dan kepatutan Sebanyak 21 orang untuk calon anggota KPID dan sebanyak 15 orang calon anggota KIP.
“Pelaksanaan Fit dijadwalkan 1 April 2024, “Insya Allah, kami akan berbuat seobjektif mungkin dan melihat dari sisi kompetensi mereka,” ujarnya.